Cinta Rasulullah kepada Umatnya

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut. Lanjutkan membaca

Kisah Ashabul Ukhdud

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Al Qur’an surat Al Buruuj yang artinya: Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, 6. ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman, dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,  yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu. Lanjutkan membaca

Berdagang yang tidak Merugi

Di rumah Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu ada 5 orang, yaitu: Ali, Fatimah, Hasan, Husen dan Harits. Di dalam sebuah Al Kisah diceritakan bahwa selama 3 hari mereka ber lima tidak mendapatkan makanan. Pada saat seperti itu, Sayyidah Fatimah ra. mempunyai Izar (selendang), kemudian Sayyidah Fatimah menyerahkan selendang itu kepada suaminya  agar menjualnya. Kemudian Ali menjualnya dengan harga 6 Dirham dan mensedekahkan uang itu kepada fakir miskin. Lanjutkan membaca

Abdullah Bin Mubarak

Abdullah Ibnul Mubarok adalah putra dari Mubarok, seseorang yang bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan yang kaya. Karena melihat akhlaq yang sangat mulia pada diri Mubarak, maka sang majikan kemudian menikahkan putrinya dengan Mubarak. Salah satu kisah akhlaq Mubarak yang menyentuh hati majikan adalah kisah ketikan sang majikan meminta Mubarak untu mengambilkan buah delima. Lanjutkan membaca

Perintah Shalat

Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari kaldai tetapi lebih kecil dari baghal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencecah bumi. Baginda bersabda lagi: Tanpa membuang waktu, aku lalu menaiikinya sehingga sampai ke Baitul Maqdis. Lanjutkan membaca

Kisah Isra Mi’raj

Ada banyak shahabat Nabi shalallahu alaihi wasallam yang meriwayatkan kisah isra miraj. Diantaranya: Umar bin Khattab, Anas bin Malik, Abu Dzar, Ibnu ‘Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Ubay bin Ka’ab, Hudzaifah bin Yaman, Shuhaib, Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud, dan Ali bin Abi Thalib –radhiallahu ‘anhum.Syaikh Albani mengumpulkan berbagai riwayat tentang isra mi’raj dan beliau bukukan dalam karya yang berjudul: Al-Isra wal Mi’raj. Lanjutkan membaca

Kekuatan Shalat

Ada seorang lelaki yang merayu-rayu seorang wanita agar mau melakukan zina dengannya. Segala jurus tipu daya ia lakukan untuk meruntuhkan keteguhan iman sang wanita. Memang, lelaki itu ganteng sekali, ditambah lagi ia sangat kaya dikampungnya. Wanita tersebut sebetulnya sudah bersuami. Ia adalah seorang istri yang taat kepada suaminya. Suaminya sendiri adalah seorang yang taat pula. Lanjutkan membaca

Membuka Pintu Surga

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang asar. Fatimah putri Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah, “Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun.” Fatimah menyahut sambil tersenyum, “Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta’ala.” “Terima kasih,” jawab Ali. Lanjutkan membaca

Kezuhudan Ubay bin Ka’ab

Pada suatu hari Rasulullah saw. menanyainya, “Hai Abul Mundzir, ayat manakah dari Kitabullah yang teragung?” Orang itu menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Nabi saw. mengulangi pertanyaannya, “Abul Mundzir, ayat manakah dari Kitabullah yang teragung?” Maka ia menjawab, “Allah, tiada tuhan melainkan Ia, Yang Maha Hidup lagi Maha Pengatur.” (QS. Al-Baqarah: 255). Rasulullah saw. pun menepuk dadanya. Dan, dengan rasa bangga yang tercermin pada wajahnya, ia berkata, “Hai Abul Mundzir, selamat bagimu atas ilmu yang kamu capai.” Lanjutkan membaca

Janji Bertemu Di Surga

Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr An-Nakha’i, ia berkata, “Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha’. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia menyukainya. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Karena sudah sama-sama menyukainya, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Lanjutkan membaca