Meskipun kita sudah mengantuk, hendaknya sebelum tidur kita tetap bisa melaksanakan adab-adab sebagai berikut:
1. Rasulullah saw membenci tidur sebelum waktu isya (khawatir kebablasan hingga paginya). Sesudah isya’ hendaknya tidur di awal malam dan tidak begadang kecuali untuk suatu keperluan yang penting seperti belajar, menerima tamu, atau bercengkerama dengan keluarga. Kemudian bangun lagi pada awal sepertiga malam untuk menunaikan sholat malam. “Rasulullah saw tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat”. (Muttafaq `alaih).
2. Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Allah Ta’ala dan jika sebaliknya maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya dan bertobat kepada-Nya.
3. Makruh tidur tanpa atap. Dari `Ali bin Syaiban, Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya”. (HR. Al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
4. Menutup pintu dan jendela, memadamkan api/lampu, dan menutup piring-piring dan bejana-bejana makanan atau minuman. Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda: Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman”. (Muttafaq’ alaih).
5. Menjaga wudhu’ sebelum tidur. Rosululloh saw bersabda: “jika kamu hendak merebahkan diri kepembaringanmu, berwudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk sholat”. (HR. Bukhori: 6311 dan Muslim: 2710)
6. Mengebuti tempat tidur dengan ujung sarung/selimut sebanyak 3 kali, dengan membaca bismillah untuk mengusir serangga atau makhluk gaib yang berada di atasnya. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : Apabila salah seorang dari kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya karena sesungguhnya ia tidak tahu apa yang akan menimpa kepadanya.
7. Tidak tidur satu selimut antara laki-laki dengan laki-laki (dewasa), atau perempuan dengan perempuan (dewasa). Dari Abu Said Al-Khudri dari bapaknya, Rasulullah saw bersabda: “Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita lain dalam satu selimut”.[HR. Muslim 339 dan Tirmidzi 2793]
8. Berbaring dengan lambung kanan dan menghadap kiblat. “… kemudian berbaringlah diatas pinggang sebelah kanan”. (HR. Bukhori: 6311 dan Muslim: 2710).
9. Makruh tidur dengan posisi tengkurap. Abu Dzar ra menuturkan: “Nabi saw pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda :”Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka”. (H.R. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
10. Berdzikir dan berdo’a. Diantara dzikir, do’a dan perbuatan yang biasa dilakukan Rosululloh saw adalah: (1) membaca suart Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas, kemudian ditiupkan pada telapak tangan (dengan sedikit meludah). Sesudah itu diusapkan ke anggota tubuh mulai dari kepala, wajah dan lainnya yang dapat dijangkau tangan, dan dilakukan sebanyak tiga kali, (2) membaca Ayat Kursi, (3) membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah.
11. Berdo’a dengan do’a tidur, diantaranya: “Bismikallahumma amuutu wa ahyaa (Dengan nama-Mu, Ya Allah, aku mati dan aku hidup).”
Ijin copy dan share