Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya: ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56). Manusia diciptakan tujuannya adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Semua yang diciptakan di dunia ini adalah untuk manusia agar bisa digunakan sebagai sarana untuk beribadah. Agar ibadah kita diterima Allah swt, harus terpenuhi padanya syarat-syaratnya. Diantara syarat agar ibadah kita diterima adalah.
Ibadah harus didasari keimanan. Allah subhanahu wata’ala berfirman: ”Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An –Nahl: 97)
Ibadah dengan penuh keikhlasan. Allah subhanahu wata’ala berfirman: ”Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku (sembelihanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS Al An-’am [6]: 162-163). Allah subhanahu wata’ala berfirman: ”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama, secara hanif (lurus), dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah: 5).
Ibadah harus benar dan sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam. Allah subhanahu wata’ala berfirman: ”Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ali Imron: 31). Allah subhanahu wata’ala berfirman: ”… dan apa yang diberikan (diperintahkan) Rasul kepadamu, maka terimalah (lakukanlah). dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya” (QS Al-Hasyr: 7).
Allah subhanahu wata’ala berfirman: ”(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS Al-Mulk: 2). Dan yang paling baik baik amalnya ialah yang beramal secara ikhlas karena Allah, dan dengan cara yang benar sesuai tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
قَالَ أَخْبَرَتْنِي عَائِشَةُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال:َ “مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ”.
(Al Qasim) menjawab: Aisyah telah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mengamalkan suaru amal yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak (yakni tidak diterima dan tidak berpahala)” (HR. Muslim) (amj).