Pertanyaan: assalamualaikum, saya sudah berulang kali diusir oleh suami dari rumah dikarenakan melerai dia sering keluar rumah untuk berkumpul dengan temannya. Dia selalu mengatakan bahwa saya membatasi atau terlalu banyak mengatur dirinya dan dia mengatakan sudah tidak tahan dengan saya dan menyuruh saya pergi.
Jawaban: wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu. Sebelum menanggapi keluhan anda, kami perlu menanyakan kepada anda, kenapa anda melarang suami keluar rumah untuk berkumpul dengan teman-temannya? sehingga dia marah dan mengusir anda dari rumah.
Keluar rumah dan bertemu teman adalah salah satu kebutuhan umumnya seorang laki-laki. Karena dengan bertemu teman-secara tidak langsung- akan membuka peluang dan jalan mendapatkan nafkah, dapat menjalin hubungan social yang dia butuhkan untuk untuk karirnya dan untuk memperluas jaringannya.
Karena itu, ketika dia dilarang keluar rumah, dia akan merasa dihambat hidupnya, dihalangi langkahnya dan dipasung kemerdekaannya. Dampaknya dia akan marah kepada siapa saja yang menghalanginya keluar rumah.
Hal itu berbeda dengan perempuan yang secara umum lebih siap berada di rumah. Urusan yang paling banyak menjadi tanggung jawabnya adalah urusan dalam rumah. Menata dan menyiapkan kebutuhan rumah tangga. Laki-laki bertugas keluar rumah dan perempuan bertugas di dalam rumah. Karena itu, selama suami anda keluar rumah untuk urusan kebaikan, dukunglah dan berikan kesempatan padanya.
Tetapi jika suami anda keluar rumah untuk bermaksiat, anda berhak melarangnya dan wajib meluruskan perilakunya. Karena kewajiban keluarga itu menjaga anggota keluarganya dari sentuhan api neraka. Allah swt perfirman:
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(Qs. At Tahrim:6)
Bila suami anda dalam keadaan marah menyuruh anda pergi dari rumah, jangan pergi. Karena ketika dia menyuruh hal itu sedang tidak sehat akalnya. Akalnya sedang tertutupi emosi. Dan ketika dia sadar dari emosinya, maka dia akan menyesal. Demikian yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishowab. Amin Syukroni, Lc
Sumber: www.konsultasisyariah.net