Berbuat Baik Kepada Orang Tua

  • Sumo

hariibu1Berbuat baik kepada orang tua khususnya bapak dan ibu merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Menghormati dan melayani mereka adalah sebuah kewajiban yang harus selalu ditunaikan. Baik dikala mereka dalam keadaan sehat atau dalam keadaan sakitnya. Dan berbuat baik kepada orang tua itu tidak hanya sebatas ketika mereka masih hidup saja. Bahkan saat mereka sudah wafat sekalipun, seorang anak masih dianjurkan untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Caranya adalah dengan selalu mendoakannya, menyambung silaturrahim karib dan kerabatnya, meneruskan amal kebaikannya dan seterusnya.    

Begitu sangat pentingnya perbuatan baik kepada orang tua sampai-sampai Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wassalam dalam sebuah haditsnya menempatkan birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua) sebagai amalan yang penting diantara dua amalan terbesar dalam Islam,yaitu shalat pada waktunya dan berjihad di jalan allah. Sebagaimana diketahui bahwa shalat adalah merupakan tiang agama, sedangkan jihad di jalan allah adalah merupakan amalan puncak tertinggi dalam Islam.Lalu adakah kedudukan yang paling mulia yang diberikan Rasulullah selain kedudukan itu?

Dalam sebuah riwayat disebutkan:‘’Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw yang membai’atnya untuk hijrah dan jihad dengan tujuan mencari pahala dari Allah. Rasulullah saw tidak menerimanya, akan tetapi beliau bertanya: “apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup?” Orang itu menjawab: ”masih, bahkan keduanya masih hidup’. Maka Rasulullah saw  bersabda :” Bukankah engkau ingin mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala? Dia menjawab : “Benar” Kemudian Rasul bersabda lagi :”Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan pergaulilah keduanya dengan baik ( HR. Muttafaq ‘Alaih).

Sedangkan dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang lain disebutkan;

Ada seorang laki-laki yang datang dan meminta izin kepada Rosulullah untuk berjihad.Lalu Beliau bertanya:”Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”

Orang itu menjawab :”masih”Maka Rasulpun bersabda :”Demi keduanya, berangkatlah berjihad”

Pada kisah yang pertama diatas disebutkan bagaimana Rasulullah saw memerintahkan laki-laki itu untuk mendahulukan merawat orang tuanya yang sudah renta ketimbang berangkat berjihad. Hal ini disebabkan karena Rasulullah saw mengetahui orang tua dari laki-laki itu lebih memerlukan perhatian dari anaknya. Sebuah pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Sementara di medan jihad masih ada orang lain, meskipun pada saat itu Nabi saw masih membutuhkan jumlah pasukan yang lebih banyak.

Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah berbuat baik kepada kedua orangtua tetap dilakukan meski keduanya bukan muslim. Seperti yang dikisahkan dalam hadist berikut ini :Asma binti abu Bakar r.a berkata : “Ibuku pernah mendatangiku, sedang dia masih seorang musyrik pada masa Rasulullah. Lalu aku meminta petunjuk kepada Rasulullah saw:”Ibuku telah datang kepadaku dengan penuh harapan kepadaku, apakah aku harus menyambung hubungan dengan ibuku itu ?” Beliau menjawab :” Benar, sambunglah hubungan dengan ibumu” (HR. Muttafaq ‘alaih).

Berbuat baik kepada orang tua juga berarti sangat takut berbuat durhaka kepada kedua orangtua dalam bentuk berkata kasar, nada suara yang melampaui suara orang tua, berkata ‘uf’ (ah),menyakiti hatinya, menganiaya fisiknya, tidak menghormatinya, tidak memuliakannya, termasuk membiarkannya bekerja keras sementara anak mampu untuk mengerjakannya. Dalam sebuah Haditsnya Rasulullah saw pernah bersabda: “Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah dan bertanya : “Ya Rasulullah,siapakah yang paling berhak saya pergauli dengan baik? ”Rasulullah menjawab :”Ibumu”. Orang itu bertanya lagi :”Lalu siapa lagi “ Beliau menjawab: “Ibumu”. ”Kemudian siapa lagi”. Beliau menjawab: “Bapakmu (HR. Muttafaq ‘alaih )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.