Kitab suci Al Qur’an adalah Kalamullah. Kitab yang agung dan istimewa. Diturunkan melalui malaikat Jibril as kepada Rasulullah saw secara berangsur-angsur. Kitab ini diturunkan agar digunakan sebagai petunjuk bagi manusia untuk menraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Dengan berpegangan kepada kitab ini, manusia akan menemukan jalan lurus yang akan membawanya kepada ridlo Allah swt. Firman Allah: “Sesungguhnya Al-Qur’an Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (Al-Isra’ 9).
Mengamalkan isi Al Qur’an akan membawa manusia yang bersangkutan meraih kemuliaan. Siapa saja yang berpegang teguh kepada hukum-hukumnya akan memperoleh cahaya dan kekuatan. Mempelajarinya dan mengajarkannya kepada yang awam akan mendapatkan berbagai macam kebaikan. Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an” (HR. At-Tirmidzi dari Utsman bin Affan, hadits hasan shahih).
Tidak ada kitab manapun yang bisa menandingi kehebatan Al Qur’an. Membacanya saja merupakan salah satu bentuk ibadah dan ia merupakan investasi dari berbagai kebaikan bagi yang membacanya. Rasulullah saw bersabda, “Bacalah Al-Qur’an sesungguhnya ia akan menjadi penolong pembacanya di hari kiamat.” (Muslim dari Abu Umamah). Di lain kesempatan Nabi saw bersabda:“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan baik dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata, ia mendapatkan dua pahala.” (Muttafaq Alaih dari Aisyah ra.). Dan dalam Hadits yang lain beliau saw bersabda: “Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Qur’an adalah bagaikan buah utrujah, oromanya harum dan rasanya nikmat. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma, tidak ada baunya dan rasanya manis. Perumpamaan seorang munafik yang membaca Al-Qur’an bagai raihanah (semacam bunga kenanga), baunya harum namun rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an bagai buah handzalah (antawali), tidak ada buanya dan rasanya pahit.” (Muttafaq Alaihi).
Berinteraksi dengan Al Qur’an baik dengan membacanya atau dengan mempelajarinya akan menyebabkan turunnya Rahmat dari Allah swt bagi yang melakukannya. Disamping itu mereka juga akan mendapatkan ketentraman hati dan jiwa sebagaimana Sabda Nabi saw: “Tidak ada satu kaum yang sedang membaca, mempelajari, dan mendiskusikan kitab Allah, kecuali para malaikat akan menaungi mereka, dan rahmat Allah akan tercurah kepadanya, dan sakinah (kedamaian) akan turun di atasnya, dan Allah akan sebutkan mereka pada makhluk yang ada di sisi-Nya.” (Ahmad dari Abu Hurairah). Dan dalam Sabdanya yang lain beliau saw mengatakan: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka ia akan memperoleh satu hasanah (kebajikan), dan satu hasanah akan dilipat gandakan menjadi sepuluh. Aku tidak katakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi ali satu hurf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (At-Tirmidzi)