Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil).” (QS.Al-Baqarah: 185). Ramadhan adalah momentum yang paling tepat dan kondusif untuk membangun dan meningkatkan keharmonisan hubungan dan interaksi dengan wahyu terakhir dari Allah ini, yakni dengan berkomitmen untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: Lanjutkan membaca
Arsip Kategori: Taujih
Mengatasi Kesombongan
Kesombongan (takabbur) adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ini harus dilakukan dengan serius. Pengobatan intensif terhadap pengidap penyakit ini harus dilakukan dengan cermat dan seksama. Terdapat dua tahapan utama dalam melakukan terapi penyakit takabbur, yaitu: Pencabutan akar dan pohonnya dari hati. Untuk mencabut pohon takabbur beserta akar-akarnya diperlukan dua kekuatan, yaitu dengan ilmu dan amal. Lanjutkan membaca
Takabbur
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mendefinisikan takabbur sebagai sikap menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Pengertian itu Nabi saw sampaikan kepada orang yang mempertanyakan sikap salah seorang sahabat yang suka memakai baju dan sendal bagus. Sabda Nabi: Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Takabbur adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain”. (HR. Muslim) Lanjutkan membaca
Tinggalkan Dusta
Di antara sebab terbanyak yang menjerumuskan anak Adam ke lembah kemaksiatan, adalah mereka tidak menjaga dua hal yaitu lidah dan kemaluannya. Sehingga Rasulullah
shalallahu alaihi wa salam bersabda: ”Barangsiapa yang mampu menjaga apa yang terdapat di antara dua janggutnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, maka aku jamin akan masuk surga.” (Muttafaq alaih, dari Sahl bin Sa’ad) Lanjutkan membaca
Hakekat Manusia
Kita, manusia, adalah makhluq Allah yang unik dan istimewa. Kita tercipta dari dua unsur yang sungguh berbeda satu sama lain: tanah yang berasal dari bumi dan ruh yang berasal dari langit. Terciptanya kita dari tanah menjadikan kita sebagai makhluq yang membutuhkan hal-hal yang bersifat ‘bumi’ seperti makan, minum, dan kebutuhan biologis. Sedangkan unsur ruh yang ada dalam diri kita menjadikan kita sebagai makhluq yang membutuhkan hal-hal yang bersifat ‘langit’ seperti iman, ilmu, dan semacamnya. Lanjutkan membaca
Melindungi Diri dari Waswas
Seorang muslim kadang ditimpa penyakit waswas. Oleh karenanya dia harus selalu berlindung kepada Allah subhanahu wta’ala. Seorang muslim harus selalu waspadai dengan penyakit was was itu, karena waswas itu adalah senjata seta yang sangat ampuh untuk menyesatkan manusia, dan solusinya adalah anda harus selalu berusaha untuk menghentikan waswas tersebut. Setidaknya ada dua cara yang dilakukan untuk menghentikan penyakit waswas.; Lanjutkan membaca
Dinamika Iman
Makna iman dalam persepektif Islam bukanlah sekedar percaya melainkan harus melingkupi tiga aspek yang kesemuanya ada pada manusia yakni qolb (hati), lisan dan amal shaleh. Artinya seseorang yang beriman harus meyakini dalam hatinya dengan sesungguh-sungguhnya tentang semua hal yang harus diyakininya. Kemudian menjelaskan dengan lisannya sebagai sebuah pernyataan keimanan yang membawa konsekuensi-konsekuensi tertentu. Dan akhirnya dijabarkan dan dibuktikan secara kongkrit dalam amal perbuatannya. Tidak bisa dikatakan beriman seseorang, bila ia tidak memenuhi tiga kriteria kelengkapan iman tersebut. Lanjutkan membaca
Tiga Kenikmatan Hidup
Setiap manusia, apalagi sebagai muslim kita tentu mendambakan kehidupan yang menyenangkan di dunia ini, bahkan kalau perlu seolah-olah dunia ini menjadi milik kita. Untuk bisa merasakan kehikmatan hidup di dunia ini, ada tiga perkara yang harus dicapai oleh seorang muslim, hal ini disebutkan dalam hadits Nabi shalallahu alaihi wasallam: Barangsiapa yang di pagi hari sehat badannya, tenang jiwanya dan dia mempunyai makanan di hari itu, maka seolah-olah dunia ini dikaruniakan kepadanya (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Lanjutkan membaca
Mengatasi Was-Was Setan
Perasaan was was adalah penyakit jiwa yang wajib diwaspadai dan diatasi. Karena perasaan was-was adalah perasaan yang dikehendaki oleh setan, Dan jika perasaan itu terus dibiarkan dan tidak dilawan, berarti setan telah menang. Penyakit was-was juga berpotensi menjerumuskan ke dalam dosa besar. Namun sebesar apapun dosa seseorang, apabila mau bersungguh sungguh bertaubat, maka Allah berjanji untuk memberikan taubat padanya. Lanjutkan membaca
Mencintai Al Qur’an
Khabbab ibnul Art, seorang sahabat Nabi, pernah berkata kepada seseorang,”Mendekatlah kepada Allah sesuai kesanggupanmu. Ketahuilah sesungguhnya tidak ada cara yang lebih mudah untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan sesuatu yang Dia cintai melebihi firman-firman-Nya (yakni Al-Qur’an).” Abdullah bin Mas’ud, sahabat Nabi yang amat gemar membaca Al-Qur’an, berkata,”Barangsiapa mencintai Al-Qur’an, berarti ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Lanjutkan membaca