Doa Yang Terkabul

  • Sumo

Diantara sebab dikabukannya doa  adalah menghayati dan menghadirkan hati saat berdoa. Kemudian tidak mengenal rasa berputus asa jika doanya belum dikabulkan. Kemudian memperhatikan waktu-waktu yang dianggap mustajab. Diantara waktu yang mustajab adalah: Di pertiga malam ketika Allah SWT turun ke langit dunia, ketika azan dikumandangkan, waktu diantara azan dan Iqomah, waktu setelah sholat wajib dan ketika khotib Naik mimbar sampai selesai sholat jumat. Diantara adab berdoa adalah menghadirkan hati sambil menghadap qiblat dan keadaan suci, berdoa dengan penuh kekhusyu’an sambil mengangkat kedua tangan, mengawali doa dengan membaca tahmid dan sholawat, mengakui segala dosa dengan membaca istighfar dan bertaubat, bertawasul dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah serta yakin bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Dalam Kitab Mustadrok Imam Hakim meriwayatkan: Dari Abu Hurairoh ra, Nabi saw bersabda: “Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai. Dalam kitab sunan dan shohih Abi Hatim, Anas bin Malik meriwayatkan bahwa ia bersama Rosulullah SAW sedang duduk, sedangkan seorang sedang sholat kemudian berdoa: “Ya Allah aku memohon kepadamu dengan Segala pujian yang engkau miliki, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau maha pemberi, pencipta langit dan bumi, Ya Allah yang memiliki keagungan dan kemuliaan, Wahai yang maha menghidupkan dan Maha berdiri sendiri”. Maka Nabi bersabda: “Ia telah berdoa kepada Allah dengan nama-nama-Nya yang agung yang apabila ia berdoa dengan nama-nama itu akan dikabulkan, apabila dipinta akan diberi.”

Dalam berdoa usahakan merintih. Karena merintih dalam berdoa sesuatu yang disukai oleh Allah. Imam Al-Auza’i meriwayatkan hadist dari Aisyah: Dari Aisyah ra, Rosulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang merintih dalam berdoa”.

Doa senjata orang beriman dan menolak datangnya bencana. Dari Ali bin Abi Tholib ra, Rosulullah bersabda: “Doa adalah senjata orang beriman, tiang agama dan cahaya langit dan bumi. Imam Ibnu Abi Dunya menyebutkan dalam kitabnya: “Orang-orang yang dikabulkan doa” bahwa seorang sahabat dari anshor bernama Abu Ma’qol seorang pedagang, tatkala ia didatangi seorang pencuri yang meminta semua hartanya, lalu ia meminta izin terlebih dahulu untuk sholat. Kemudian ia berwudhu, lalu sholat empat rakaat, ketika di sujud terakhir ia membaca doa:
Ketika selesai salam, ia melihat seorang berkuda telah berdiri di sampingnya, kemudian menghunus pedang lalu membunuh pencuri tersebut. Ia kemudian bertanya, siapakah anda? Penunggang kuda itu menjawab: Saya adalah malaikat dari langit ke empat, saya mendengarmu berdoa lalu aku datang ke mari untuk menolongmu.
Imam Hasan Al-Basri mengatakan: Barang siapa berwudhu lalu sholat empat rakaat kemudian membaca doa ini baik dalam kondisi terdesak atau tidak kecuali dikabulkan doanya.
Dari Tsauban ra, Nabi Saw bersabda: “Tidak ada yang dapat menolak qodar kecuali doa, tidak ada yang menambah umur kecuali kebaikan, Sesungguhnya seseorang terhalang dari rezeki karena dosanya. Wallahu a’lam bishowab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.