Pertanyaan: saya biasanya haid selama seminggu. tapi untuk kadang-kadang saat sudah suci dapat sehari atau 2 hari, tiba-tiba ada sedikit darah yang keluar lagi. Tapi keluarnya yang sedikit itu kadang hanya sekali saat siang. lalu saat maghrib baru keluar lagi sedikit. Nah, ketidakjelasan keluar darahnya itu bikin saya galau, kalau tidak segera bersuci takutnya ibadah sholat saya jadi tidak terlaksana. Tapi kalau segera bersuci, takutnya darah haid masih keluar sedikit lagi. Maka, bagaimana cara dan hukum bersucinya jika darahnya keluar tidak jelas begitu?Jawaban: Darah atau flek yang keluar diluar masa haidh bukan termasuk darah haidh, tetapi termasuk darah istihadhoh, yang dihukumi sama dengan suci, artinya kalau setelah masa haidh anda sudah selesai, tetapi kemudian keluar darah sedikit, maka darah sedikit tersebut dianggap darah istihadhoh dan anda dianggap wanita yang suci, tetap wajib shalat dengan membersihkan darah dahulu dan juga wudhu. Ada riwayat hadits yang shahih yang menjelaskan hal tersebut,
وَعَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: { كُنَّا لَا نَعُدُّ اَلْكُدْرَةَ وَالصُّفْرَةَ بَعْدَ اَلطُّهْرِ شَيْئًا } رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ, وَأَبُو دَاوُدَ وَاللَّفْظُ لَه ُ
Dari Ummu ‘Athiyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Kami tidak menganggap sebagai haidh pada cairan keruh (kudrah) dan warna kekuningan (shufrah) setelah bersuci.” (HR. Bukhari, no. 326; Abu Daud, no. 308; An-Nasai, no. 1:186)’
Kesimpilannya :
- apabila cairan/darah sedikit/flek tersebut keluar pada masa haidh atau bersambung dengan haidh, dihukumi sebagai haidh.
- Sedangkan jika keluar di selain masa haidh, maka dihukumi bukan haidh. Inilah pendapat dalam madzhab Hanafiyah, Hambali, salah satu pendapat Malikiyah, salah satu pendapat Syafi’iyah, dipilih juga oleh Ibnu Taimiyah, termasuk Syaikh Ibnu Baz, dan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin.