Hakekat Kemanusiaan, Merdeka

  • Sumo

Saudaraku, kemerdekaan adalah hal yang harus ditebus dan diprioritaskan agar bisa bebas menentukan dengan cara apa akan kita serahkan nyawa kita pada Allah. Kemerdekaan bangsa Indonesia adalah hadiah dari Allah melalui keteguhan para pahlawan dan ulama yang mengerti makna kemerdekaan, lalu secara totalitas menyumbangkan jiwanya, pemikirannya dan raganya untuk menghalau penjajah. Karena itu, tetaplah untuk menjadi bangsa dan manusia merdeka.

Esensi kemerdekaan adalah, dimana kita benar benar bebas dari belenggu penjajahan pada 3 hal yaitu  pemikiran, jiwa, dan raga. Jika ada satu macam saja pembelengguan pada salah satu dari 3 hal di atas, maka bisa dipastikan bahwa kita masih terjajah. Semua ajaran Nabi adalah refleksi dari pentingnya kemerdekaan. Nabi Musa alaihi wassalam, setelah diangkat menjadi nabi, tugasnya adalah meninggikan posisi kemanusiaan dengan cara menyadarkan bahwa pengabdian hanya layak ditujukan pada Allah saja. Maka dengan keyakinan tersebut, Nabi Musa alaihi wassalam, mengajak kaumnya untuk percaya diri menghancurkan perbudakan yang dilakukan penguasa Mesir atas bani Israel.

Nabi Ibrahim alaihi wassalam, adalah Khalilullah yang sangat cerdas karena logikanya sangat merdeka sehingga dirinya sangat keras menolak penjajahan budaya paganisme pada kaumnya. Nabi Ibrahim alaihi wassalam, memilih untuk hanya menjadi hamba dari Allah saja, lalu mengajak kaumnya dengan cara cerdas untuk menjadi merdeka seperti dirinya. Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam, memerdekakan diri dan para sahabatnya dengan berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Di Madinah umat Islam selamat dari dominasi para bangsawan Quraisy atas fisik, logika, jiwa dan hartanya.

Budaya feodalisme yang mengekang bangsa Arab saat itu dihancurkan dengan statemen bahwa manusia yang paling mulia bukanlah bangsawan, akan tetapi yang paling mulia adalah yang merdeka karena paling bertaqwa pada Allah subhanahu wata’ala, sekalipun berasal dari kasta paling rendah. Yaa Allah, merdekakan kami agar tak ada dalam pikiran, hati, dan sikap kami kecuali hanya beribadah padamu saja dan saat “pulang” kelak, langsung menuju surgaMU. Aamiin (@msdrehem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.