Hati yang Ragu

  • Sumo

Pertanyaan: Saya mencintai seorang wanita diam-diam, Saya mencoba menyatakan perasaan namun dia tidak memberi jawaban. Jujur sangat sulit untuk melupakannya dan saya berniat untuk mengajak nya ke hubungan yang serius. Tapi entah kenapa di saat hari ultahnya ia tiba tiba memblok WA dan instagram saya dan jujur itu membuat saya bimbang untuk melanjutkan rencana ini atau tidak semalam sy mencoba sholat istikharah namun saya masih ragu untuk melanjutkan. Apa yang harus saya lakukan?

Jawaban: Jika anda sudah merasa mampu untuk menikah dan memikul tanggung jawab berumah tangga,maka segeralah menikah, tetapi jika anda belum merasa mampu,maka tundalah sampai anda benar-benar mampu. Rasulullah saw bersabda:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.

Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).‘” (HR. Bukhari ).

Ketertarikan anda pada seorang wanitamendorong anda untuk mengajaknya ke jenjang lebih serius, tapi sebelum anda sempat mengungkapkan perasaan dan keinginan anda, keburu dia telah memblok WA da IG anda. Sikap dia yang seperti itu bisa terjadi karena banyak alasan dan kemungkinan. Bisa jadi dia memang menolak anda mendekatinya, bisa jadi dia tidak ingin berhubungan dengan lawan jenis/pacaran, atau karena sebab lainnya.

Karena itu untuk membuktikan kebenaran mana dari sekian kemungkinan itu, lebih baik anda melamarnya atau menyampaikannya ke orangtuanya. Jika dia jodoh anda, maka akan berlanjut, dan jika bukan jodoh, anda bisa segera mengabaikannya. Jangan sampai kekaguman anda pada kecantikannya menjadi pintu masuk untuk mendekati zina dengan pacaran,-baik nyata atau di dunaia maya- sungguh pintu zina itu sangat banyak, dan zina yang sesungguhnya adalah zina kemaluan. Rasulullah saw bersabda:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim, no. 6925)

Jika memang anda sekarang sudah siap menikahi akhwat itu, maka  mendatangi orangtuanya lebih baik. Biarkan orngtuanya yang akan menyampaikan keinginan anda kepada anaknya. Tetapi jika maksud anda untuk melanjutkan ke jenjang lebih serius adalah pendekatan untuk pacaran, walaupun tujuan kedepannya untuk menikah, sebaiknya anda batalkan.

Proses menuju pernikahan yang dilakukan dengan cara yang baik, akan memberikan pasangan yang baik dan berkah. Karena laki-laki yang baik itu untuk perempuan yang baik dan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. allah berfirman:

اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ ࣖ

Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).(QS. An Nur:26)

Demikian yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat. wallahu a’lam biashowab. (Amin Syukroni, Lc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.