Saudaraku, Semua tuntutan syari’at Islam memerlukan power dalam merealisasi dan optimalisasi. Power yang dimaksud adalah derajat ketinggian iman kita pada ajaran Islam. Praktik syariat kita sangat bergantung pada seberapa tangguhnya iman di hati. Jika derajat keimanan kita rendah, maka sulit untuk mengamalkan atau mempraktekkan tuntutan syari’at. Sebaliknya, jika iman sedang kuat, maka kita semakin berdaya dalam mengalahkan hawa nafsu.
Iman yang kuat akan memproteksi diri dari jeratan dan jebakan hawa nafsu yang selalu mendorong untuk melanggar dan menjauhi ajaran Islam. Kondisi iman yang lebih tinggi dari hawa nafsu, akan membuat kita menang melawan hawa nafsu, dan itulah kebahagiaan sejati, kemuliaan yang tak tertandingi, dan keselamatan yang sebenarnya. Kondisi keimanan yang lebih rendah dari hawa nafsu akan membuat kita kalah melawan jebakan hawa nafsu yang sangat kuat, dan itulah kesengsaraan sejati, kehinaan yang sebenarnya, dan kebinasaan yang tak tertolong lagi.
Demikianlah, terdapat perang abadi yang terjadi dalam diri, berkecamuk tanpa henti, sampai kita di panggil pulang oleh Ilahi Rabbi. Kemenangan iman akan selalu mengantarkan pada kemenangan lain yang lebih besar. Kekalahan iman juga bisa mengantarkan kepada kekalahan lain yang lebih fatal. Marilah bersemangat untuk selalu menguatkan iman agar mampu menjadi pemenang melawan hawa nafsu dengan cara selalu menjaga dan mengokohkan koneksi kita pada Allah SWT. Ya Rahman. jadikan kami hamba yang selalu mendekat padaMU agar iman menjadi kuat, hingga selalu bisa menang melawan hawa nafsu. Aamiin (@msdrehem)