Indikasi Sukses Ramadhan

  • Sumo

Bulan suci Ramadhan telah berlalu, dan umat Islam sudah merayakan hari raya Idul Fitri. Di bulan bulan Ramadhan umat Islam diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh. Inti dari ibadah puasa adalah menahan diri dari semua yang bisa membatalkan ibadah puasa dari waktu subuh hingga saat datangnya adzan maghrib. Tujuannya adalah agar orang-orang yang beriman menjadi hamba Allah swt yang bertaqwa.

Dari hasil ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan, diharapkan ada perubahan diri pasca bulan Ramadhan. Diantara perubahan yang terjadi dalam diri seorang muslim bisa dilihat dari beberapa indikasi berikut ini :

  1. Berbahagia dan bergembira  karena merasa telah cukup optimal dalam mengisi dan memanfaatkan Ramadhan, bukan karena bulan Ramadhan berikut puasanya telah usai dan “lebaran”!
  2. Berhasil membuat syetan kecewa dan kecele, karena telah memiliki “kekebalan” dan “imunitas” istimewa terhadap godaan, bisikan dan ajakan jahatnya pasca Ramadhan, setelah si syetan sendiri lepas dari ikatan rantai yang telah membelenggunya selama Ramadhan.
  3. Tetap atau bahkan semakin bersemangat dalam beribadah dan beramal, serta lebih bisa merasakan nikmat dan manisnya setiap ibadah dan ketaatan yang ditunaikan.
  4. Tetap atau bahkan lebih akrab dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan berbagai bentuk interaksi, seperti membaca, mendengarkan, menghafal, mempelajarinya dan lain-lain.
  5. Tetap atau bahkan lebih akrab, dekat dan terikat dengan masjid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa, salah satu diantara tujuh golongan manusia yang akan memperoleh naungan Allah pada hari kiamat adalah: “…dan seseorang yang hatinya senantiasa terikat dan terpaut dengan masjid…” (HR.Muttafaq ‘Alaih).
  6. Lebih waspada dan berhati-hati dalam setiap langkah dan perilaku, dengan motivasi menjaga agar lembaran diri yang telah menjadi bersih dan putih kembali dengan datangnya ‘Iedul Fitri, tidak terkotori lagi oleh dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan baru. 
  7. Secara umum tingkat keistiqamahan terjaga dengan baik dan bahkan meningkat secara signifikan.
  8. Memiliki kepribadian yang stabil, karena lebih mampu mengontrol diri dan mengendalikan nafsu, yang merupakan salah satu tujuan dan hikmah utama ibadah puasa.
  9. Meningkatnya orientasi ukhrawi dalam menjalani setiap aktivitas dalam hidup.
  10. Lebih mampu menegakkan hidup disiplin berdasarkan standar Islami, dengan mengatur dan menjalani segala aktivitas sesuai dengan agenda dan jadwal yang telah ditetapkan oleh Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses