Integralitas Ibadah

  • Sumo

Amal ibadah kita sejatinya selalu dipadukan dengan amal amal hati seperti: Ikhlas, khusyu’, mahabbah, khauf, raja’, muraqabah, tazkiyah, dzikrul maut, dan begitu seterusnya! Amal ibadah wajib semestinya selalu diiringi dengan amal ibadah sunnah, selama ada sunnahnya.  Shalat wajib diiringi dengan shalat sunnah, Sedekah wajib diiringi dengan sedekah sunnah! Amal ibadah mahdhah seperti shalat, tilawah Al-Qur’an, sewajibnya disambung dengan amal ibadah umum, amal ibadah sosial seperti Birrul Walidain, silaturrahim, akhlak mulia, memberi nasehat, mendidik anak, mengajarkan ilmu yang bermanfaat dan seterusnya! Semua amal ibadah seharusnya dimulai dengan dzikir, dibarengi dengan dzikir, dilanjutkan dengan dzikir yang bersambung sambung, terus menerus, sesuai sunnah!

Dzikir dan do’a juga sepatutnya divariasikan, digabungkan antara semua bentuk dzikir yang sahih, membaca sebanyak mungkin do’a dari Al-Qur’an, do’a dari hadits yang sahih, do’a dari para ulama terpercaya, do’a dari diri kita sendiri, dengan bahasa kita sendiri! Do’a do’a kita juga mesti dioptimalkan dengan menggabungkan do’a untuk diri sendiri, do’a untuk kedua orang tua, do’a untuk pasangan, do’a untuk keturunan, do’a untuk semua saudara dan saudari dan keturunan mereka, keluarga terdekat, do’a untuk keluarga besar, do’a untuk para sahabat dan tetangga, do’a untuk para guru kita yang muslim, do’a untuk semua muslim yang berjasa kepada kita, do’a untuk jamaah masjid, lembaga tempat kita berjuang, daerah, negeri dan bangsa kita, do’a untuk segenap ummat Islam, tidak lupa do’a untuk Masjid Al-Aqsha, Palestina, Suriah, dan semua negeri muslim yang terzhalimi, do’a untuk nama nama tertentu yang kita sebutkan secara khusus, do’a untuk semua muslim di seluruh dunia, yang hidup maupun yg sudah wafat!

Do’a do’a ini juga menggabungkan antara memohon Syurga Firdaus, keselamatan dari api neraka, memohon ampunan, memohon agar amal kita diterima, memohon kekuatan iman, memohon taqwa dan akhlak mulia, memohon husnul khatimah, memohon kebahagiaan imani, memohon kesuksesan kesuksesan duniawi, memohon solusi atas problem problem yang sedang dihadapi, memohon hidayah, memohon persatuan Ummat Islam dalam kebenaran, memohon penguatan para pejuang di Jalan Allah, memohon kehancuran musuh musuh Islam dan seterusnya!

Amal ibadah kita sewajibnya selalu berdasarkan ilmu yang sahih, yang dalilnya kuat, bukan ikut ikutan semata. Sehingga pada saat kita beramal, kita melakukan penghayatan yang menyambungkan amal itu dengan hadits yang sahih, membayangkan pahalanya, fadhilahnya, membahagiakan diri dengannya..! Pada saat kita beramal berdasarkan ajaran Rasulullah -Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam- semestinya kita menggelorakan cinta tulus dan kerinduan kepada beliau sebagai pemimpin dan teladan kita, orang yang paling kita cintai melebihi diri kita sendiri dan semua manusia. Penghayatan ini diiringi dengan shalawat yang berulang ulang sebanyak mungkin untuk Rasulullah -Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam- digabungkan dengan dzikir dzikir sunnah lainnya..! Amal ibadah yang variatif dan terus menerus ini memerlukan perencanaan, pengawasan pelaksanaan, kerjasama dengan orang orang shaleh, kedisiplinan, introspeksi dan evaluasi, tindak lanjut dan peningkatan secara berkesinambungan, do’a dan saling mendo’akan hidayah dan istiqomah! (ust. Muhammad Shaleh Drehem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.