Jalan Ke Surga

  • Sumo

Suatu saat ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apa pendapatmu bila saya melaksanakan shalat-shalat wajib, berpuasa Ramadlan, menghalalkan yang halal, dan mengharamkan yang haram, namun aku tidak menambahkan suatu amalan pun atas hal tersebut, apakah aku akan masuk surga?” Rasulullah menjawab: “Ya.” Dia berkata, “Demi Allah, aku tidak akan menambahkan atas amalan tersebut sedikit pun.” (HR. Muslim)

Mengapa sahabat Rasulullah saw begitu semangat? Kerinduan kepada surga telah menyulut dan membakar semangat mereka. Inilah pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan para sahabat dengan cara yang berbeda-beda. Mereka ingin mengetahui dan memastikan amalan yang bisa menghantarkan mereka ke Surga. Misalnya dalam hadits riwayat Muslim: “Tunjukkanlah kepadaku perbuatan yang bisa mendekatkanku ke Surga dan menjaukanku dari neraka?”

Pentingnya Shalat dan Puasa

Penanya dalam hadits diatas menanyakan perihal shalat wajib. Ini menunjukkan keyakinan para sahabat dengan gamblang akan sangat pentingnya shalat itu. Ini tidak lain karena shalat itu adalah tiang agama dan tanda utama bagi keislaman seseorang. Hal ini semakin kita pahami ketika Rasulullah saw mengingatkan bahwa ibadah yang pertama kali dihisab pada Hari Kiamat adalah shalat, yang akan menentukan selamat atau celakanya seorang muslim.

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِه شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِك

“Pada Hari Kiamat, pertama kali yang akan Allah hisab atas amalan seorang hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka ia akan beruntung dan selamat. Jika shalatnya rusak maka ia akan rugi dan tidak beruntung. Jika pada amalan fardlunya ada yang kurang maka Rabb ‘Azza wa Jalla berfirman: “Periksalah, apakah hamba-Ku mempunyai ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?” Lalu setiap amal akan diperlakukan seperti itu.” (HR. Tirmidzi)

Sementara puasa merupakan salah satu rukun Islam dan sesuatu yang fundamental dalam Islam karena banyak hadits menunjukkan hal itu. Jika shalat selalu berulang lima kali sehari dalam kehidupan seorang muslim, maka puasa hanya cukup setahun sekali selama sebulan. Saat itu seorang muslim menahan diri dari rasa lapar dan dahaga, menahan munculnya sifat-sifat tercela dan melatih diri memenangkan akhlak terpuji seperti kesabaran, kemauan yang kuat untuk menggapai ridha Allah, membersihkan diri dari belenggu syahwat dan materi, dan turut merasakan penderitaan orang-orang yang tidak mampu sehingga akan tumbuh rasa kasih sayang dan sikap membantu.

Maka layak bila puasa bisa menghantarkan seorang hamba menuju Surga. Sangat dapat dipahami jika Rasulullah saw mengingatkan bahwa pintu Surga dibuka setiap datang Ramadhan dan pintu neraka ditutup rapat.

Agama ini Mudah

Jawaban Rasulullah yang menjamin Surga ketika menjawab pertanyaan sahabatnya menunjukkan kemudahan Islam dan Allah tidak akan pernah memberikan beban yang menyulitkan dan membebani hamba-Nya.

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS Al-Baqarah: 185)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.