Jalan Mencari Ilmu

  • Sumo

Dalam mencari ilmu, seseorang harus mengikhlaskan niat semata-mata karena Allah. “Janganlah mempelajari ilmu untuk berbangga-bangga dihadapan para ulama, atau untuk berdebat dengan orang-orang bodoh, atau untuk memilih majelis yang terbaik (demi mendapat pujian orang). Siapa melakukan hal itu maka nerakalah tempatnya (HR Ibnu Hibban).” “Siapa yang mempelajari satu ilmu yang sepatutnya dilakukan karena mencari ridha Allah, namun dia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan keuntungan duniawi, maka dia tidak akan mencium bau syurga pada Hari Kiamat (HR Ibnu Hibban).”

Kemudian, tidak malu dan tidak sombong. Hendaknya seseorang tidak malu untuk menuntut ilmu, tidak malu untuk datang ke majelis ilmu, dan tidak malu untuk bertanya jika tidak tahu. Demikian pula janganlah seseorang merasa sombong untuk menerima kebenaran, merasa paling alim, atau merasa sudah tidak lagi membutuhkan ilmu, karena semua itu akan menghalanginya untuk bisa menerima dan menambah ilmu.

Selalu tekun, sabar, dan tidak berputus ada. Hendaknya seorang penuntut ilmu tekun belajar, sabar dengan lama dan sulitnya belajar, serta tidak berputus asa kemudian berhenti di tengah jalan. Siap berkorban, misalnya dengan siap mengeluarkan uang untuk membeli buku. Menjauhi maksiat, karena ilmu adalah cahaya, yang tidak akan bisa dicerap oleh hati yang penuh noda hitam akibat maksiat.

Menghormati guru, misalnya dengan tidak memotong perkataan guru sampai beliau menyelesaikannya. Demikian pula sopan tatkala mengajukan pertanyaan kepada guru, tidak menanyakan sesuatu yang dibuat-buat atau berlebihan atau menanyakan sesuatu yang sudah tahu jawabannya dengan tujuan supaya gurunya tidak mampu menjawab dan menunjukkan bahwa dia tahu jawabannya, atau menanyakan sesuatu yang belum terjadi, dimana salafush shalih mencela hal seperti ini apabila pertanyaan itu dibuat-buat.

Memprioritaskan hal-hal yang lebih utama terlebih dahulu, misalnya mulai belajar dari hal-hal yang bersifat dasar atau fundamental. Mengamalkan yang sudah dipelajari, karena tidak disertainya ilmu dengan amal akan menghilangkan keberkahan ilmu itu sendiri. Dan dengan mengamalkan ilmu yang sudah diketahui, Allah berjanji akan memberikan kepada seseorang ilmu baru lainnya. “Maka bertakwalah kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarimu.”

Dalam mencari ilmu tidak mengenal kata akhir, karena menuntut ilmu itu sepanjang hayat, dari buaian sampai masuk ke liang lahat (minal mahdi ilal lahdi). Berdoa kepada Allah, agar Allah menambah ilmu kita, dan menjadikan ilmu kita bermanfaat dan penuh berkah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.