Saudara-saudari sekalian, melayatlah dan antarkanlah jenazah ke persemayaman abadinya. Rasakanlah, bahwa musibah kematian akan menyadarkan pada kelalaian kita selama ini. Sungguh, mati benar-benar akan menjadi kenyataan dan kita hanyalah orang yang sedang menunggu giliran. Beribu penyebab kematian sedang kenyataan yang pasti terjadi hanyalah satu, bahwa nyawa terlepas dari jasad, dan jasadpun dikuburkan untuk menjadi santapan cacing tanah. Kesuksesan apa yang kita kejar selama ini? Adakah itu bisa menolong kita menghindari kematian?
Semua yang hidup akan disudahi dengan sekarat yang menyakitkan sebelum benar benar kehilangan nafas paling akhir. Kemudian kita cumalah jasad yang jika tidak segera ditimbun dalam tanah, maka aroma sangat busuk akan dijauhi bahkan oleh orang yang mengaku paling cinta pada kita. Beruntung mereka yang semasa hidup banyak menanam kebaikan sehingga akan dikenang sebagai orang yang baik dan ditiru kebaikannya. Sebaliknya, mereka yang hidupnya penuh dengan timbunan keburukan, maka kenangan buruknya akan sebusuk bau jasad pemiliknya.
Ingatlah bahwa nikmat kubur atau adzab kubur, itu akan kita hadapi. Mengapa kita selalu berbangga dengan capaian duniawi? Menjadi rugi jika capaian duniawi tidak kita ikhtiarkan sebagai amal ukhrawi kita. Ingatlah bahwa semua keterlenaan dan kelalaian dalam melalui hidup hanya akan menjadi penyesalan yang tidak berguna. Oleh karena itu, muliakan waktu, jagalah lisan, mata dan pendengaran kita. Pastikan kaki dan tangan hanya bergerak di jalan yang di ridhoi Allah swt saja. Pastikan bahwa harta yang didapat hanyalah dengan cara halal dan teralokasikan di jalan yang benar. Yaa Rahman, berkahi hidup kami, jauhkan kami dari kelalaian dunia yang menipu. Aaamiin. (@msdrehem)