Keagungan Islam

  • Sumo

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam QS Al-Baqarah: 208, “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruhan.” Ayat ini jelas-jelas memerintahkan kita untuk masuk kedalam Islam secara keseluruhan (kaaffah). Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaan Islam bisa kita rasakan dalam kehidupan jika kita berusaha melaksanakannya. Kita akan bisa merasakan sebagian dari kesempurnaan itu sendiri.Islam Perpaduan antara Hukum dan Akhlaq

Islam bukanlah agama yang berisi kumpulan hukum yang kaku. Sebaliknya, Islam sangat mengedepankan kemuliaan akhlaq. Bahkan, Islam memandang hukum dan akhlaq sebagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Buktinya, segala bentuk ibadah dalam Islam pasti memiliki orientasi akhlaq. Sholat, misalnya, dilakukan untuk mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar. Zakat ditunaikan untuk menyucikan harta dan jiwa. Puasa dilakukan untuk mengendalikan nafsu dalam jiwa. Haji dilakukan untuk melatih diri berkorban, menjauhi perkataan yang buruk dan menjauhi kebiasaan berbantah-bantahan. Tidak ada satupun bentuk ibadah kecuali bertujuan untuk meraih kesempurnaan akhlaq. Tidak heran jika Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya aku ini diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.”

Islam Perpaduan antara Kemuliaan dan Kasih Sayang

Kemuliaan (‘izzah) pada dasarnya hanyalah milik Allah swt semata. Hanya saja, Allah kemudian juga memberikan kemuliaan tersebut kepada para rasul-Nya dan orang-orang yang beriman kepada-Nya. Dan kita diperintahkan untuk menjaga kemuliaan kita di hadapan orang-orang yang ingkar kepada-Nya, dengan cara bersikap tegas – bukan keras atau kasar – kepada mereka. Namun pada saat yang sama, Allah swt memerintahkan kita untuk saling berendah hati dan berkasih sayang terhadap sesama mukmin. Ini tidak berarti bahwa Islam mengajarkan kita untuk tidak mengasihi non muslim. Bahkan sebaliknya, Islam mendeklarasikan diri sebagai rahmatan lil ’alamin. Artinya, Islam adalah rahmat bagi semua manusia, baik muslim mapun non muslim, bahkan bagi binatang, tumbuhan, dan alam semesta seluruhnya.

Islam Perpaduan antara Ilmu dan Amal

Islam memandang bahwa ilmu sangatlah penting, karena ilmu akan mengarahkan kita pada amal yang benar. Amal tanpa didasari dengan ilmu besar kemungkinan akan salah, menyimpang, dan bahkan menimbulkan mudharat dan kerusakan. Karena sedemikian utamanya ilmu itulah, Allah pun mengangkat derajat orang-orang mukmin yang berilmu beberapa derajat. Dan Rasulullah saw juga mewajibkan umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu sepanjang hayat, mulai dari buaian sampai masuk ke liang lahat. Namun ilmu saja tanpa amal sama dengan omong kosong. Islam memandang bahwa ilmu mesti membuahkan amal shalih. Dan kelak pada Hari Pengadilan, Allah swt akan meminta pertanggungjawaban setiap orang yang memiliki ilmu. Islam juga membenci orang-orang yang hanya berbicara tetapi tidak mau berbuat. ”Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat. Amatlah besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan.” (QS Ash-Shaff: 2-3)

Islam Perpaduan antara Kerja dan Harapan

Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja keras, dan mencela orang yang hanya duduk berdoa di masjid agar uang turun dari langit sedangkan ia malas bekerja. Namun Islam juga memerintahkan agar kita selalu berdoa pada saat kita bekerja. Ketika kita berdoa, kita berharap kepada Allah. Kita pun diperintahkan untuk senantiasa optimis ketika berdoa. Inilah Islam yang memerintahkan keseimbangan antara berusaha dan berdoa, antara kerja dan harapan.

Islam Perpaduan antara Dzikir dan Fikir

Di akhir QS Ali ’Imran, Allah mendeskripsikan ulul albab sebagai berikut: “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Demikianlah Islam, yang senantiasa memerintahkan keseimbangan antara dzikir dan fikir, antara hati dan otak, antara imtaq (keimanan dan ketaqwaan) dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).

Islam adalah Konsep Sekaligus Pergerakan

Konsep Islam yang sempurna tidak akan bisa kita implementasikan dalam kehidupan tanpa adanya pergerakan. Kita semua tahu bahwa konsep agama ini adalah haq (benar), namun tidak sedikit orang-orang yang senantiasa berusaha menghalangi tegaknya kebenaran  tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan pergerakan dalam memperjuangkan dan membumikan konsep Islam di muka bumi ini. Dibutuhkan kekuatan agar kebenaran yang termaktub dalam kitab suci bisa benar-benar terwujud dalam kehidupan. Jika tidak, niscaya konsep yang ada dalam kitab suci selamanya hanya akan menjadi tulisan diatas kertas atau lantunan kata yang hanya diucapkan. [AR]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.