Kekuatan Ikhlas

  • Sumo

Orang-orang beriman akan mampu menahan diri dari godaan iblis adalah kekuatan ikhlas. Ayat yang membahas tentang kekuatan ikhlas terdapat dalam Al Qur’an surat Al-Hijr ayat 39 dan ayat 40. Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya: “(Iblis) berkata: “Ya Tuhanku, karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya (39), kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih (mukhlasin) di antara mereka (40).

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ketika iblis diusir dari surga, ia bersumpah akan menyesatkan anak cucu Adam AS dengan menghiasi kejahatan agar terlihat indah di mata mereka. Namun ia mengakui bahwa ia tidak akan mampu menggoda hamba-hamba Allah yang ikhlas (mukhlasin). Yang dimaksud “mukhlasin” adalah:

  1. Orang-orang yang telah dipilih dan dimurnikan oleh Allah
  2. Mereka yang beribadah dengan ikhlas semata-mata karena Allah
  3. Hati dan amal mereka telah dibersihkan dari riya, ujub, dan penyakit hati lainnya

Referensi: 1. Tafsir Ibnu Katsir, 2. Tafsir Al-Qurthubi, 3. Tafsir Ath-Thabari

Yang dimaksud “dimurnikan” (mukhlasin) dalam konteks ini memiliki dua makna yang saling terkait:

  1. Makna Pasif (Mukhlas):
  2. Mereka yang telah dipilih dan “dimurnikan” oleh Allah
  3. Allah yang memurnikan hati mereka dari berbagai penyakit hati
  4. Ini adalah karunia dan rahmat dari Allah
  5. Contohnya seperti para Nabi dan Rasul yang telah Allah pilih dan sucikan
  6. Makna Aktif (Mukhlis):
  7. Mereka yang berusaha memurnikan ibadahnya hanya untuk Allah
  8. Terus menerus membersihkan niatnya dari selain Allah
  9. Berjuang melawan hawa nafsu dan godaan duniawi
  10. Ini adalah usaha dari hamba itu sendiri

Menurut para ulama, kedua makna ini saling melengkapi:

  1. Seorang hamba berusaha ikhlas (mukhlis)
  2. Kemudian Allah memurnikan dan membersihkan hatinya (mukhlas)
  3. Sehingga tercapai tingkatan ikhlas yang sempurna

Sebagaimana dalam hadits Qudsi: “Al-Ikhlash sirrun min asraari, auda’tuhu qalba man ahbabtu min ‘ibaadi” (Ikhlas adalah rahasia dari rahasia-rahasia-Ku, Aku titipkan dalam hati hamba yang Aku cintai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.