Lebih mengutamakan dunia daripada akhirat menyebabkan rendahnya semangat seseorang dalam beribadah. Sebaliknya selalu ingat akan akhirat akan menimbulnya semangat beribadah. Padahal barangsiapa menjadikan akhirat sebagai fokus utama dalam kehidupannya, maka dunia akan mendatanginya. Itulah yang disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika bersabda,“Barangsiapa akhirat menjadi obsesinya, maka Allah menjadikan hatinya kaya, melancarkan semua urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Dan, barangsiapa dunia menjadi obsesinya, maka Allah menjadikannya miskin, mengacaukan semua urusannya, dan dunia datang kepadanya sebatas yang ditakdirkan untuknya.” (HR. At-Tirmidzi).
Dari sini, dapat kita simpulkan bahwa selalu dan sering mengingat akhirat mempunyai pengaruh yang luar biasa untuk mendorong seseorang selalu beribadah. Karena dia akan selalu menyiapkan bekal yang akan dibawa dalam kehidupan akhirat. Seseorang yang jarang mengingat kehidupan akhirat, maka dia dilupakan dengan kesibukan mencari dunia. Dia juga akan minim mengisi waktunya untuk beribadah. Sehingga lemahlah mempersipkan bekal menjelang hari-hari setelah kematian. Dia mengira akan hidup selama-lamanya. Mereka lupa bahwa kematian itu akan datang kapan saja. Itulah bujuk rayu setan kepadanya.