Suraqah adalah seorang musyrik yang tertarik dengan imbalan yang akan diberikan kaum Quraiys bagi siapa saja yang dapat menangkap hidup atau mati Muhammad, dengan imbalan berupa 100 ekor unta. Ketika Rasulullah shalallahu ’alaihi wasallam bersama sahabat Abu Bakar secara sembunyi-sembunyi meninggalkan kota Makkah, ia mendapat informasi dari seorang pedagang bahwa ada beberapa orang yang berjalan ke arah pantai, berasal dari Mekkah. Suraqah berpura-pura dengan mengatakan bahwa mereka itu adalah sifulan dan si fulan yang berjalan menuju suatu tempat. Ia berusaha agar jangan ada yang mendahuluinya menangkap Muhammad SAW. Beberapa saat kemudian, ia menuju kepada tempat yang ditunjuk.
Begitu menemukan jejak, ia mendekat ke Rasulullah SAW, tapi kuda yang ia tunggangi tersungkur hingga terlecet-lecet. Ia lalu bangun dan mengulangi keinginannya untuk membunuh Rasulullah SAW, namun kudanya lagi-lagi tersungkur. Sampai tiga kali tersungkur, Suraqah meminta dan memanggil Rasulullah SAW untuk menolongnya. Maka saat itulah Suraqah masuk Islam, dan Rasulullah SAW bersabda: ”Engkau akan mendapatkan pakaian kebesaran raja Persia”. Saat itu Persia adalah kerajaan adidaya yang masih kuat dan kokoh seperti Amerika sekarang.
Sabda Rasulullah SAW kepada Suraqah tersebut menunjukkan mukjizat yang dimiliki Rasulullah SAW, bahwa ia dapat melihat apa yang akan terjadi pada masa akan datang. Beliau mengetahui bahwa suatu ketika Kerajaan sebesar Persia akan tunduk, dan Suraqah dapat mengambil pakaian kebesaran raja. Dan bahwa Suraqah tidak akan mati atau tewas dalam perang apapun hingga ia mendapat pakaian kebesaran raja Persia.
Ucapan Rasulullah SAW tersebut terbukti pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Bahwa pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Saad bin Abi Waqqas dapat menaklukkkan Persia dalam perang besar bernama Al Qadisiyah. Dan Umar memerintahkan agar pakaian kebesaran raja Persia yang didapatkan, diberikan kepada Suraqah sebagai janji Rasulullah SAW kepada Suraqah.