Manfaat Mengingat Kematian

  • Sumo

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang teramat sayang kepada ummatnya memberikan bimbingan, bukan sekedar mengingat mati, tetapi memperbanyak mengingat kematian. Rasulullah saw bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus segala kesenangan (yakni) maut.”  (HR. At-Tirmidzi dan Nasai). Ini menunjukkan bukan sekedar penting atau berharga namun sangat penting atau teramat berharganya mengingat  kematian itu. Mengapa demikian? Bukankah kematian merupakan saat yang paling menentukan sejauh mana kwalitas manusia itu? Bukankah akhir kehidupan seseorang yang disebut-sebut dan dikenang bahkan jadi bahan pembicaraan orang lain,  tidak peduli model apa kehidupan yang dilakoni sebelumnya? Bukankah kematian merupakan satu-satunya masa depan yang pasti dirasakan oleh setian manusia, siapapun dia? Dan mengingat kematian pasti memberikan pengaruh yang besar bagi yang senantiasa mengingatnya.

Bila maut telah tiba berarti tertutuplah segala pintu-pintu kebaikan. Jika kematian telah datang saatnya maka kesempatan untuk melakukan kebaikan telah hilang tanpa sisa. Padahal Rasulullah saw yang sangat perhatian kepada ummatnya itu mengingatkan: “Ada tiga perkara yang mengiringi mayit (ketika dikuburkan): keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua hal kembali(tidak menyertainya), satu hal yang tetap bersamanya kembali keluarga dan hartanya dan tetap menyertainya amalannya.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Hanya amal shalehlah yang berguna setelah mati. Hanya amal shalehlah yang menjadi teman yang baik di alam kubur. Hanya amal yang akan  menjadi penghibur  setelah mati.  Penyesalan pasti dirasakan bagi setiap pemalas. Penyesalan pasti sangat menyesakkan dada orang-orang yang suka meremehkan tugas-tugas ibadah kepada Allah SWT. Hal ini sudah Allah gambarkan dalam firman-Nya:  Hingga apabila datang kematian kepada seseorang diantara mereka, dia berkata: “ Wahai Rabku  kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku senantiasa beramal shaleh yang telah aku tinggalkan”. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang terucap saja. Dan di hadapan mereka barzakh  sampai hari mereka dibangkitkan (QS. Al-Mu’minun: 99-100)

Mengingat mati berarti mendidik hati agar selalu ingat kepada Allah. Mengingat mati berarti membimbing perasaan agar tidak malas beribadah. Mengingat mati berarti mendidik hati agar merasa malu kepada Allah. Mengingat mati akan memotivasi hati agar selalu mengingat Allah. Mengingat mati  akan memunculkan semangat kuat untuk memperbanyak amal ibadah. Mengingat mati adalah upaya penyelamatan diri dari terbelenggunya diri dari kesenangan dunia hingga melupakan kehidupan abadi yang teramat sangat nikmat di hari kiamat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.