Manusia Berkualitas

  • Sumo

Pada suatu hari Sayyidina Umar radhiyallahu anhu berkumpul dengan para sahabatnya, ia meminta kepada sahabatnya untuk berangan-angan, seraya berkata: “Berangan-anganlah kalian!”, mereka menjawab: “Kami berangan-angan kalau rumah kami ini penuh dengan harta berupa emas dan perak, yang kesemuanya kami habiskan di jalan Allah Ta’ala”, Umar radhiyallahu anhu tetap meminta kepada koleganya untuk terus berangan-angan seraya berkata: “Berangan-anganlah kalian!”,

Maka mereka berangan-angan kalau di rumah mereka penuh dengan intan dan permata yang kesemuanya mereka habiskan ke jalan Allah, lalu Umar radhiyallahu anhu meminta kembali agar shahabat-shahabatnya  berangan-angan lagi, namun mereka justru balik bertanya: “Apa lagi ya Amiral Mukminin?” Umar menjawab: “Kalau aku, berangan-angan jika di tengah-tengah umat ini terdapat sosok seperti Abu Ubaidah bin Al Jarrah dan Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu anhuma yang dapat kupergunakan dalam rangka menegakkan agama Allah”.

Timbul pertanyaan yang menggelitik, kenapa sayyidina Umar radhiyallahu anhu berangan-angan lahirnya sosok yang memiliki kualitas sebagaimana yang dimiliki oleh sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu anhu?

Untuk menjawab pertanyaan ini membutuhkan satu peristiwa sejarah, kejadian ini terjadi di masa kepemimpinan sayyidina Umar radhiyallahu anhu, saat Saad bin Abi Waqqash radhiyallahu anhu mengajukan kepada beliau bantuan bala tentara untuk melawan musuh Islam, dikarenakan jumlah musuh tiga kali lipat dari jumlah tentara kaum muslimin, namun sayyidina Umar radhiyallahu anhu hanya mengirim tiga orang shahabat, di antara mereka adalah Qa’qa bin Amir radhiyallahu anhu, saat Saad radhiyallahu anhu mengetahui yang datang adalah Al Qa’qa bin Amir radhiyallahu anhu, ia bertakbir dan dengan penuh keyakinan berkata: Inna shautal Qa’qa ka alfi rajulin muqatil ‘Sesungguhnya suara Al Qa’qa itu menyamai kekuatan seribu pasukan yang mampu menggetarkan musuh’.

Pribadi yang berkualitas seperti yang diimpikan oleh sayyidina Umar bin Khattab ini sangat relevan ketika dikaitkan dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam sunannya yang artinya: “Dari Tsauban radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hampir saja bangsa-bangsa memperebutkan kalian sebagaimana berebut makanan yang ada dalam piring”, seorang shahabat bertanya: “Apa karena jumlah kita minoritas saat itu ?” Beliau menjawab: “Justru jumlah kalian saat itu sangat banyak akan tetapi kualitas kalian ibarat buih di lautan, dan sungguh Allah Ta’ala akan mencabut rasa takut dari dada-dada musuh-musuh kalian dan Allah juga akan menanamkan pada hati-hati kalian penyakit wahn”, seorang sahabat bertanya: “Wahn itu apa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati”. (imd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.