Memaksimalkan Ibadah Di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan

  • Sumo

Kita sudah memasuki di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Banyak yang menyebutkan bahwa sepuluh hari terakhir merupakan hari-hari dan malam-malam istimewa sepanjang tahun. Karena di siang hari kita berpuasa, dan di malam harinya ada satu malam yang disebut malam Lailatul Qadar. Beribadah di malam saat turunnya lailatul qadar sama pahalanya dengan pahala beribadah dalam seribu bulan.Sepuluh hari terakhir juga merupakan penentu dari amal-amal kita sebelumnya. Karena penentu dari setiap amal itu ada di penghujungnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh bagian penutupnya. (HR. Bukhari)

Banyak ulama yang mengatakan bahwa perjuangan besar dalam meraih kesuksesan ibadah Ramadhan ada di penghujungnya. Al-Hafidz Ibnu Rajab mengatakan : “Wahai para hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa waktunya kecuali sedikit. Karena itu, siapa saja yang telah beramal baik di dalamnya hendaklah dia menyempurnakanya dan siapa saja yang telah menyia-nyiakannya hendaklah ia mengakhirinya dengan yang  terbaik.” Imam Ibnu Jauzi berpesan : “Sesungguhnya kuda pacu apabila mendekati batas finish ia akan mengerahkan segala kemampuannya agar bisa memenangkan perlombaan.. Maka jangan sampai kuda pacu menjadi lebih cerdas darimu. 

Karena sesungguhnya amalan tergantung kepada penutupnya Jika anda tidak bisa menyambut kedatangan (Ramadhan)  dengan baik, maka mudah-mudahan anda bisa melepasnya dengan baik”

اللهم اجعل خير عمرنا آخره و خير أعمالنا خواتيمها وخير أيامنا يوم نلقاك.

Yaa Allah. Jadikan umur kami terbaik  ada di akhirnya. Dan jadikan amalan kami  terbaik ada di penutupnya. Dan jadikan hari-hari kami yang terbaik adalah hari saat kami berjumpa dengan-Mu. (ACA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.