Mengatasi Kejenuhan

  • Sumo

Saudaraku, darimana datangnya jenuh? Dari rutinitas yang tak ikhlas. Dari amal dan cara kerja yang tidak atau kurang kreatif. Dari pola komunikasi monoton pada orang lain, dan tidak romantis pada pasangan. Dari pengangguran fikir, pengangguran dzikir, dan pengangguran amal khair (kebaikan). Sumber-sumber kejenuhan harus diwaspadai dan dihindari, agar tak jenuh dalam kerja apalagi dalam ibadah. Tak boleh ada kata jenuh dalam bebuat baik, agar kita punya keteraturan dan kegairahan hidup hingga terhindar dari jenuh.

Cara agar memiliki kegairahan hidup dan terhindar dari jenuh adalah: Shalat 5 waktu di masjid dan membiasakan shalat sunnah. Mengistiqomahkan dzikir dan doa. Rutin tilawah Al-Qur’an dan membaca untuk meluaskan wawasan dan menginspirasi. Menjaga silaturrahim dan bahagia bershadaqah. Kalau semua itu kita lakukan maka kita akan dekat dengan Allah dan terhindar dari kejenuhan. Ya Rahman, Karuniakan pada kami semangat hidup dan kemudahan melewati hidup dengan timbunan kebaikan untuk kebahagiaan diri dan orang lain. Aamiin (@msdrehem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.