Mengelola Marah

  • Sumo

Saudaraku, rasa marah antar suami isteri adalah wajar selama tidak mengantar kepada dosa, tidak berlebihan dan tidak berlangsung lama. Demikian pula dengan rasa marah antara orang tua dengan anak, antar saudara, antara menantu dengan mertua, dan seterusnya.Rasa marah itu bersumber dari kekecewaan. Kekecewaan disebabkan oleh harapan yang belum tercapai. Rasa marah itu bisa bersifat pendidikan jika digunakan dengan benar dan baik, bisa efektif merubah kepada yang lebih baik.

Tapi, bagaimanapun orang yang merasa dimarahi, tentu merasakan perasaan yang tidak membahagiakan. Karena itu, diperlukan solusi ini :

“Jangan marah kepada orang yang marah kepada kita”.

  • Membalas marah dengan marah, bukanlah sikap yang bijaksana, terutama dalam lingkup rumah tangga dan keluarga.
  • Memarahi orang yang sedang marah atau kesal kepada kita, bukanlah solusi bijak.
  • Kalau seharusnya kita marah, maka sebaiknya kita bergantian marah…!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.