Mujahadah Bakda Ramadhan

  • Sumo

Kita telah berada di bulan Syawwal dan bulan Ramadhan telah meninggalkan kita. Ada baiknya kita terus evaluasi beberapa hal terkait ibadah kita. Ibadah di bulan Ramadhan belum efektif tanpa adanya taubat sejati. Maka pastikan berapa bentuk dosa yang sudah ditaubatkan secara sungguh-sungguh telah ditinggalkan. Amal ibadah Ramadhan dioptimalkan bukan karena Ramadhan berakhir, lalu amal ibadah juga akan ditinggalkan. Amal ibadah itu dioptimalkan dengan niat ikhlas, agar semakin besar hasilnya untuk istiqamah setelah Ramadhan.

Efektifitas amal ibadah Ramadhan mesti terasa dan terlihat pada akhlak yang semakin mulia, semakin peduli, semakin lembut, semakin bijak, semakin dermawan, semakin pemaaf, semakin mendidik. Inilah yang penting untuk segera diwujudkan. DanTaqwa yang menjadi tujuan amal ibadah ramadhan, hanya terwujud jika Mahabbah, Khauf, Raja’, Tawakkal, benar benar menggelora dalam jiwa secara seimbang. Inilah yang mesti dipastikan.

Khusyu’ dalam ibadah mesti tersambung dengan kejujuran dalam pergaulan, kejujuran dalam bisnis, kejujuran dalam berumah tangga, kejujuran dalam berorganisasi, kejujuran mengemban amanah amanah dalam kehidupan sosial. Kesungguhan mengkhatamkan Al-Qur’an, mesti ditindak-lanjuti dengan kesungguhan mendidik anak cucu dan keluarga untuk menjadi generasi Qur’ani, generasi penghafal Al-Qur’an, pengamal Al-Qur’an, pejuang Al-Qur’an. Ibadah Shaum selama bulan istimewa kemarin hanya disebut berhasil jika benar benar menanamkan rasa cinta kepada shaum, sehingga lahirlah janji kepada Allah untuk memperbanyak shaum sunnah ba’da ramadhan.

Qiyamullail dan atau shalat malam yang efektif hanyalah yang ditegakkan dengan cinta dan menghasilkan tambahan cinta kepada ibadah pada malam-malam berikutnya, sehingga terpatri tekad untuk melanjutkan ibadah istimewa ini ba’da Ramadhan. Peranan dan jasa para sahabat yang shaleh dalam peningkatan ibadah pada bulan suci ini sangat terasa. Orang yang belum merasakan jasa persahabatan yang shaleh, belum menghayati indahnya persahabatan imani, biasanya tidak istiqamah dalam ibadah ba’da ramadhan. Apa yang kita cari dalam hidup yang sangat singkat ini..??!!Apa yang sering melalaikan kita dalam hidup yang akan dipertanggung-jawabkan ini..??!! Membayangkan kematian yang sangat dekat itu dan mengoptimalkan persiapan untuk husnul khatimah, itulah perjuangan yang membahagiakan setiap saat. (MSD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.