Manusia cenderung berbuat dosa, kecuali para Rasul yang maksum (terjaga dari dosa). Meskipun manusia cenderung berbuat dosa, kita tidak mengenal dosa turunan. Karena setiap anak lahir dalam keadaan fitrah dan suci. Dan konsep Islam mengajarkan agar manusia selalu bertaqwa dengan melaksanakan perintah Allah swt dan meninggalkan larangan Allah swt. Tetapi kemudian dia masih berbuat dosa karena kelemahannya, maka Allah swt memberikan jalan-jalan penghapus dosa dari mulai istighfar sampai kepada taubat nasuha.
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda : “Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pembuat dosa adalah mereka yang bertaubat”. (HR.Tirmidzi,Hasan). Bedanya iblis yang melanggar perintah Allah swt tidak bertaubat, sedangkan nabi Adam alaihis salam melanggar larangan Allah swt dia menyadari dan bertaubat. Bahkan Rasulullah saw bersabda: “Kalau kalian tidak berbuat dosa niscaya Allah swt akan mengganti kalian dengan kaum yang lain pembuat dosa, tetapi mereka beristighfar dan Allah SWT mengampuni mereka”.( HR.Muslim).
Demikian nilai dosa itu kalau disadari akan menghantarkan manusia kepada ketaatan, karena pendosa itu jiwanya selalu gelisah dan kegelisahan itu yang menghantarkan dia kembali kepada Allah swt dengan bertaubat. Sebagaimana orang senang berbuat kebajikan karena dorongan untuk memperoleh pahala dan balasan serta bertaubat positif dalam diri orang tersebut. Ada pula sebagaian orang cenderung berbuat dosa, hal tersebut kerena beberapa sebab. Diantaranya karena lupa.
Karena lupa Allah maha Melihat dan Menyaksikan. Maka dari itu, kalau dia sadar Allah swt memperhatikannya, niscaya dia akan malu melakukannya karena merasa diperhatikan Allah swt. Berikutnya karena lupa bahwa Allah swt yang telah mengkaruniai nikmat dan segala sesuatu kepadanya, Seharusnya manusia berterima kasih melalui ketaatan-ketaatan yang dilakukan untuk-Nya. Manusia juga kadang lupa kalau Allah swt itu selain Maha Pengasih juga keras siksaan-Nya.
Manusia juga kadang lupa bahwa setiap perbuatan manusia ada catatan yang ditulis oleh malaikat. Catatan malaikat sebagai bukti seluruh perbuatan manusia baik buruknya (QS Qof:17-18) Tidak ada satupun perbuatan kita yang terlepas dari perhatian mereka. Bahkan dihari akhirat kelak sekuruh anggota tubuhnya akan bersaksi; lidah, tangan, kaki dan lain-lain (QS Annur:4). Kalau orang merasa bahwa dia telah diawasi, diperhatikan dan bahkan dihadapkan kepada ancaman, niscaya dia akan berhati-hati ntuk tidak terjerumus kedalam kubangan dosa yang berakibat sangat fatal didunia dan apalagi di akhirat.