Di dalam Islam, pada setiap momen selalu ada amal ibadah spesial yang lebih diprioritaskan untuk ditunaikan daripada ibadah yang lainnya. Berkenaan dengan datangnya bulan Ramadhan yang sangat mulia, maka ada beberapa amal ibadah spesial yang harus diprioritaskan dikerjakan pada bulan Ramadhan. Amalan-amalan yang prioritas dikerjakan secara umum, minimal ada tujuh, diantaranya:
- Melaksanakan Puasa yang tentu saja merupakan primadona utama.
- Menunaikan Shalat, baik yang fardhu maupun yang sunnah wabilkhusus qiyamullail.
- Tilawah Al-Qur’an. Sampai-sampai para ulama salafus saleh dan khalafus saleh dulu biasa meliburkan seluruh majelis taklim mereka selama Ramadhan, agar bisa lebih total dalam upaya mengistimewakan bulan termulia dengan tilawah sebanyak-banyaknya.
- Dzikir, doa dan istighfar. Karena Ramadhan memang merupakan salah satu momentum terspesial bagi pengabulan doa dan pengampunan dosa.
- I’tikaf, khususnya pada sepuluh malam terakhir, sebagai sarana terbaik untuk menggapai kemuliaan lailatul qadar.
- Infak dan sedekah sesuai teladan Baginda Rasulullah SAW.
- Berumrah di bulan Ramadhan yang bernilai pahala setara dengan haji bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Itulah tujuh amal ibadah terspesial dan teristimewa yang sangat dianjurkan agar lebih diprioritaskan, selagi bisa, selama bulan suci nan mulia. Dimana kaidahnya, selama memiliki kemampuan dan keleluasaan, hendaknya masing2 kita senantiasa bermujahadah (berupaya keras seoptimal mungkin) untuk mengistimewakan, memprioritaskan dan mengutamakannya atas amal2 lainnya. Itu bagi siapa saja yang secara umum berada dalam kesanggupan, kelonggaran dan keleluasaan.
Adapun bagi yang memiliki keterbatasan atau halangan tertentu, sehingga tidak kuasa atau tidak leluasa untuk melakukan sebagian diantara amal2 ibadah prioritas tersebut, maka ia bisa dan leluasa menggantinya dengan amal ibadah apapun lainnya yang masih mampu diupayakannya sesuai situasi, kondisi dan kesanggupannya. Dan insyaallah nilai serta pahalanya tetap berpotensi setara atau bahkan mungkin bisa lebih tinggi juga. Karena sejatinya, amal saleh dan ibadah apapun yang dilakukan oleh seorang muslim/muslimah selama momentum berbarakah Ramadhan, tetap memiliki nilai keistimewaan yang spesial dan potensi balasan pahala yang berlipat ganda. Tentu saja selama ditunaikan dengan ikhlas dan sesuai tuntunan agama.
Maka, selamat bersyukur sebenar2nya atas kenikmatan luar biasa ini, dengan menjujurkan tekad, mengoptimalkan mujahadah dan sebisanya tidak melewatkan sedetikpun dari waktu2 terbarakah selama Ramadhan ini tanpa amal ibadah teristimewa, demi meraih derajat taqwa nan istimewa pula. (H. Ahmad Mudzoffar Jufri, MA)