Mengapa kita baru saja selesai puasa di bulan Ramadhan selama tigapuluh hari penuh di bulan Ramadhan, kemudian dianjurkan untuk berpuasa lagi selama enam hari di bulan Syawal. Karena prinsip ibadah itu bersifat kontinyu sepanjang kehidupan. Sehingga sudah selayaknya untuk menyempurnakan dan melengkapi ibadah wajib maka dibarengi dengan ibadah yang sunnah sunnah. Itu salah satu makna yang terkandung di dalam firman Allah SWT: “Ketika kamu telah selesai (hai Muhammad) berbuat yang wajib, maka kuatkanlah olehmu dengan amal amal yang sunnah, dan hanya kepada Tuhanku maka bersenanglah untuk menggapai pahala dan ridhoNya (QS. Al insyirah: 7-8)
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dg puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti mengerjakan puasa satu tahun. (H.R. Muslim). Para Ulama menjelaskan tentang hadits tersebut bahwa secara umum setiap satu amal kebaikan itu akan di balas oleh Allah menjadi sepuluh kali lipat kebaikan. Allah SWT berfirman: ” Barangsiapa datang kehadirat Allah dengan membawa satu kebaikan, maka dia akan mendapatkan sepuluh kali lipat kebaikan itu, dan barangsiapa membawa satu keburukan maka ia tidak di balas kecuali yang sepadan dengannya dan mereka tidak akan di kurangi”. (Q.S.Al An’am: 160)
Maka dengan perhitungan ini, puasa Ramadhan yg berjumlah 30 Hari, kemudian ditambah dengan 6 hari di bulan Syawal menjadi 36 hari, dikalikan sepuluh kali lipat, maka menjadi 360 hari, maka genap menjadi satu tahun. Itu yang dimaksud dengan hadits Rasulullah saw seakan puasa satu tahun. Menurut jumhur Ulama, puasa 6 hari itu hukumnya Sunnah Muakkadah. Kemudian dalam pelaksanaannya boleh Langsung setelah melewati sehari di hari idul fitri, karena kita tidak boleh berpuasa di hari idul fitri itu, sehingga mulai hari berikutnya. Juga boleh tidak berurutan langsung bahkan juga boleh dikerjakan kapan saja, yang penting masih di bulan Syawal. Wallahu a’lam bis showab. (H. Abdussalam Masykur, Lc, MA)