Baginda Sayyiduna Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”إنّمَا الأعْمالُ بِالنّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى” “Amal itu tergantung niat (motivasi). Dan setiap orang akan mendapatkan hasil (dari amalnya) sesuai apa yang ia niatkan (bentuk dan motivasi yang mendasari amalnya itu)” (HR. Muttafaq ‘alaih). Maka apa yang akan kita dapatkan dari Ramadhan seperti kali ini misalnya, adalah sangat ditentukan dan tergantung pada kadar niat, level keikhlasan dan bentuk motivasi yang melandasi penyambutan kita terhadapnya. Ramadhan adalah bulan pendakian tangga iman dan taqwa.
Maka kita akan mencapai tangga berapakah seusai bulan suci nanti, adalah sangat ditentukan dan tergantung pada sejauh mana kejujuran dan kesungguhan kita dalam meniatkan penambahan iman serta taqwa dengan Ramadhan kali ini? Ramadhan adalah bulan penempaan dan penggemblengan diri untuk mengubahnya menjadi pribadi yang lebih islami serta mengangkat derajatnya menuju peringkat yang lebih tinggi. Maka sebesar apakan perubahan yang akan terjadi pada diri, pribadi dan hidup kita selepas madrasah Ramadhan, adalah sangat ditentukan dan tergantung pada sebesar apakah kejujuran dan kesungguhan kita dalam meniatkan serta menghendaki perubahan itu?
Sehingga jika seseorang memperoleh karunia bersua bulan puasa, namun akhirnya bulan termulia berlalu begitu saja, tanpa meninggalkan dampak perubahan positif apapun dalam diri pribadi dan kehidupannya, maka bisa dipastikan hal itu terjadi karena saat memasuki Ramadhan, yang bersangkutan memang tidak benar-benar jujur dan sungguh-sungguh dalam berniat serta bertekad untuk berubah menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, marilah kita songsong, sambut dan terima Ramadhan dengan kesucian hati, kejujuran iman, keikhlasan niat dan kesungguhan tekad, untuk berubah menjadi pribadi islami yang lebih paripurna lagi, dan demi memperoleh raihan terbanyak diantara bermacam ragam medali kerahmatan dan keberkahan ilahi yang tersedia selama bulan suci! Semoga! Aamiin! Marhaban yaa Ramadhan! (AMJ)