Saudaraku, Rasulullah SAW bersabda: إنما الأعمال بالخواتم…”Amal amal itu dinilai dari penutup penutupnya”. (HR. Al-Imam Al-Bukhari). Sungguh Allah dan RasulNYA memerintahkan kepada kita untuk beristiqamah di Jalan Allah. Yaitu bersifat konsisten dalam menegakkan amal ibadah dan menjauhi dosa dosa. Karena istiqamah itulah yang mengantar kita kepada husnul khatimah. Akhir kehidupan yang baik. Akhir kehidupan yang mengantar kita ke Syurga dengan kasih sayang Allah semata. Amal-amal ibadah di bulan MUHARRAM ini (termasuk puasa tasu’ah & ‘asyuro), yang sejatinya mengantarkan kita kepada kepribadian taqwa, tentu memerlukan sikap dan perjuangan istiqamah dalam meningkatkan amal ibadah. Karena hakekat istiqamah itu adalah peningkatan, kemajuan, pendakian dalam ketaatan kepada Allah -‘Azza wa Jalla-.
Untuk mencapai hakekat istiqamah itu, kita memerlukan Cinta kepada Allah yang senantiasa kita tingkatkan. Jika cinta ini belum bersemi dan belum membahagiakan, maka paksa diri itulah jalannya… “Jihadun-nafs” ini akan lebih mudah jika kita berkelompok dan menjalin persahabatan imani dengan orang orang shaleh. Dalam persahabatan ini nantinya kita saling memotivasi, saling memantau, saling menegur, saling memaksa untuk istiqamah dalam amal ibadah. Banyak persahabatan yang sifatnya duniawi, tapi masih sedikit persahabatan yang bersifat imani. Inilah yang amat sangat penting untuk kita wujudkan. Mereka yang belum sanggup istiqamah pada bulan istimewa ini, kebanyakannya belum menjalin persahabatan imani. Ingat, puncak kemuliaan seseorang justeru pada saat-saat terakhirnya dlm beramal, maka pendakian ke puncak itu memerlukan sahabat sahabat shaleh yang menguatkan dan kita kuatkan…!!!