Semua Anak Itu Hebat

  • Sumo

Tidak ada anak yang bodoh. Setiap anak yang lahir itu hebat. Mengapa? Sejak anak yang lahir mempunyai kecerdasan Spiritual. Dilahirkan dalam keadaan Fitrah, Tauhid atau Islam. Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasululah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah yang mebuatnya menjadi Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)

Sempurna dalam penciptaan. Mempunyai kecerdasan untuk Survive. Kecerdasan dalam bertahan hidup.  Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (lihat Al Qur’an surah At-Tin [95] : 4) 

Seleksi yang mengagumkan. Dari ratusan juta sperma yang disemprotkan laki-laki saat ejakulasi hanya satu yang mampu menembus sel telur.Lahirlah sang juara. Anak-anak kita. Fitrah dan Naluri kehebatan anak sering kali dikerdilkan orangtuanya. Anak-anak itu fitrah hebatnya itu justru terkubur karena pola pengasuhan pada tumbuh kembangnya.

Saat bayi, anak bangun sebelum shubuh, tapi oleh ibunya didekap agar tidur kembali agar tidak mengganggu aktifitas orangtuanya. Dalam tentang lama anak menjadi pembangkong. Karena pembiasaan seperti ini akibatnya akan sulit dibangunkan saat remaja. Buku yang ditulis oleh Howard Gardner yang berjudul Multiple Intellegences ( Beliau tokoh pendidikan dan psikolog terkenal) , yang mencetuskan teori tentang kecerdasan majemuk  (Multiple Intellegences). Adapun yang penting untuk dicatat di sini adalah keyakinan bahwa semua anak memiliki kelebihannya masing-masing.Mempunyai kecerdasan masing-masing.

Wahai ayah bunda, anak akan belajar dari pola asuh kita : Jika anak dibesarkan dan dididik dengan pujian, ia belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dan dididik dengan kejujuran maka ia akan belajar kebenaran. Jika anak dibesarkan dan dididik dengan dorongan maka ia akan belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dan dididik dengan ketakutan maka ia akan belajar gelisah. Jika anak dibesarkan dan dididik dengan iri hati maka ia akan belajar kedengkian. Jika anak dibesarkan dan dididik dengan olok-olok maka ia akan belajar rendah diri. (B. Suartho IKADI Kab. Blitar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.