Sholat Khusyu’

  • Sumo

Mempersiapkan kondisi batin (ruhiyah). Menghadirkan hati dalam shalat sejak mulai hingga akhir shalat. Berusaha memahami dan menghayati ayat dan do’a yang dibacanya. Merasakan haibah (keagungan) Allah ketika berada di hadapan-Nya, terutama saat sujud. Rasulullah bersabda, Dari Abu Huirairah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sedekat-dekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia bersujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim)

Berusaha menggabungkan rasa raja’ (harap) dan khauf (takut) dalam kehidupan sehari-hari. Merasakan haya’ (malu) kepada Allah dengan sebenar-benar haya’. Rasulullah bersabda,  “Rasa malu tidak akan mendatangkan selain kebaikan” (HR. Muttafaq ‘alaih). Dan para ulama berkata, “Hakikat haya’ adalah satu akhlak yang bangkit untuk meninggalkan tindakan yang buruk dan mencegah munculnya penyia-nyiaan hak orang lain dan hak Allah.”

Mempersiapkan kondisi lahiriyah: Menjauhi yang haram dan maksiat lalu banyak bertaubah kepada Allah. Memperhatikan waktu dan menunggu waktu-waktu shalat. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang hamba senantiasa dalam keadaan shalat selama ia berada di dalam masjid menunggu (waktu) shalat selama tidak batal.” (HR. Bukhari Muslim). Berwudlu’ sebelum datangnya waktu shalat. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.  “Barangsiapa berwudhu dengan baik kemudian keluar untuk tujuan shalat. Maka orang  itu berada dalam shalat selama ia bertujuan menuju shalat. Setiap satu langkahnya ditulis kebaikan dan langkah lainnya dihapus kesalahan.” (HR. Imam Malik).

 

Berjalan ke masjid dengan tenang sambil membaca do’a dan dzikirnya. “Jika kalian berangkat shalat hendaklah dengan tenang janganlah kalian berangkat shalat tergesa-gesa, jika kalian mendapatinya shalatlah dan jika ketinggalan maka sempurnakan.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.