Selain sholat wajib yang dilaksanakan dalam lima waktu itu, ada banyak sholat sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassallam. Salah satunya adalah sholat Tahajjud atau sholat malam. Sholat Tahajjud adalah salah satu karakter dari hamba Allah yang bertaqwa. Allah swt berfirman: “Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.“ (QS. Al Furqan: 64).
Allah swt berfirman “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.” (QS. Adz Dzaariat : 115-18)
Sholat Tahajjud memiliki banyak fadhilah atau keutamaan. Yang pertama, sholat tahajjud adalah sholat yang terbaik setelah sholat fardhu. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah saw:
أفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل
Artinya: “Sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam “(HR. Muslim)
Yang kedua, sholat tahajjud adalah sarana penghapus dosa, Rasulullah saw bersabda
عليكم بقيام الليل فانه دأب الصالحين قبلكم و مقربة لكم الى ربكم و مكفرة للسيئات و منهاة عن الاثم و مطردة للداء عن الجسد
Artinya: “Kerjakanlah sholat malam, sebab ia merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kamu, ia merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagai penebus kejahatan-kejahatanmu, pencegahdari kesalahan dan pengangkal penyakit pada badan “ (HR. Hakim, Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Tata tertib pelaksanaannya:
Berniat untuk mengerjakannya sebelum tidur, Sabda Rasulullah saw:
من أتى فراشه و هو ينوى أن يقوم فيصلى من الليل فغلبته عينه حتى يصبح كتب له ما نوى و كان نومه صدقة عليه من ربه
“Barang siapa yang ingin tidur dan berniat bangun untuk mengerjakan sholat malam, kemudian tertidur hingga pagi, maka ia akan mendapatkan pahala sesuai dengan niatnya. Sedangkan tidurnya dianggap sebagai karunia Allah yang diberikan kepadanya “ (HR. Nasai dan Ibnu Majah)
Dianjurkan untuk membangunkan keluarganya, Sabda Rasulullah saw:
رحم الله امرءا قام من الليل فصلى و أيقظ امرأته فان أبت نضح في وجهها الماء . . .
“Allah memberikan rahmat kepada seorang laki-laki yang bangun malam untuk sholat malam, lalu membangunkan istrinya, apabila istrinya menolak maka ia memercikkan air pada muka istrinya ../ ” ( HR. Abu Daud dan lainnya )
Sebaiknya diawali dengan 2 roka’at yang singkat, Aisyah berkata
كان رسول الله صلى الله عليه و سلم اذا قام من الليل افتتح صلاته بركعتين خفيفتين
“Apabila Rasulullah saw bangun malam untuk sholat malam, beliau memulainya dengan dua roka’at singkat ” (HR. Muslim)
Seyogyanya mengerjakannya dengan istiqomah, Rasulullah saw bersabda
يا عبد الله لا تكن مثل فلان كان يقوم الليل فترك قيام الليل
“Wahai Abdullah , janganlah engkau meniru si Fulan itu, dahulu ia sholat malam, tetapi kini ia meninggalkannya ” (HR. Bukhori & Muslim)
Waktunya:
Sholat malam boleh dikerjakan diawal, pertengahan atau akhir malam, dengan syarat sesudah sholat isyak, namun yang paling utama dikerjakan diakhir malam, Anas bin Malik berkata yang artinya : “Kapan saja kita ingin melihat Nabi saw mengerjakan sholat malam, disaat itu pasti kita dapat melihatnya .. ” (HR. Bukhori & Nasai). Rasulullah saw bersabda :
ينزل ربنا كل ليلة الى سماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل فيقول: من يدعونى فأستجيب له من يسألنى فأعطيه من يستغفرنى فأغفرله
“Pada tiap malam Tuhan kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam akhir, Allah berfirman: Barang siapa yang berdo’a kepadaKu pasti Kukabulkan, barang siapa yang memohon kepadaKu, pasti Kuberi, barang siapa yang meminta ampun kepada-Ku pastilah Kuampuni ” (HR. Jama’ah )
Jumlah roka’atnya:
Sholat malam tidak dibatasi dengan jumlah tertentu, namun seyogyanya membiasakan sholat dengan jumlah 11 roka’at, sebagaimana dikatakan oleh Samuron bin Jundub yang artinya: “Kita diperintahkan Rasulullah saw untuk sholat malam dengan jumlah roka’at yang sedikit atau banyak, dan menutupnya dengan sholat witir ” (HR. Thabroni)
Dan Aisyah berkata yang artinya: ” Nabi saw tidak pernah menambah sholat malamnya, baik ketika bulan Ramadhan atau lainnya lebih dari sebelas roka’at, tetapi dikerjakannya dengan sangat baik dan sangat panjang ” (HR. Jama’ah)
Mengqadha’ sholat malam:
Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah, bahwa apabila Nabi saw terhambat untuk mengerjakan sholat malam karena sakit atau lainnya, maka beliau mengerjakannya di waktu siang sebanyak 12 roka’at. Rosulullah saw bersabda :
أفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل
“Sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam.“ (HR. Muslim). (aca)