Al Quran surat An Nisa ayat 26 – 28 menjabarkan beberapa keinginan Allah yang mulia. Yang jika kita renungkan maka akan bertambahlah rasa cinta dan rasa rindu kita kepada Allah SWT sehingga Ibnu Abbas sampai mengatakan: ada delapan ayat dalam surat An-Nisa’ yang lebih baik bagi ummat ini dari pada terbitnya matahari beserta terbenamnya. Tiga ayat diantaranya yang sedang kita renungkan ini, yaitu ayat 26 – 28. Allah berfirman: “Allah hendak menerangkan (hukum syari’at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada sunnah-sunnah orang yang sebelum kamu (para Nabi dan shaalihiin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha bijaksana. (QS. An Nisa (4):26)
Sudah tidak diragukan lagi bahwa penjelasan Allah datang dengan terang dan lengkap, menunjukkan semua apa yang Allah inginkan dari kita hambanya yang tertera dalam Syariatnya. Allah mengutus Nabi sebagai penyampai risalah yang datang darinya, sehingga tidak ada sesuatu yang akan menjadi kebahagian manusia kecuali telah diperintahkan dan tidak ada sesuatu yang akan menyebabkan kebinasaan kecuali telah dilarangannya, Nabi meninggalkan ummatnya pada jalan yang putih, terang menderang, hingga malamnya bagaikan siang. Allah menurunkan kitab suci yang menjelaskan segala sesuatu, menyingkap banyak dari hakikat-hakikat besar dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Allah memberikan kepada manusia akal, hati dan panca indra. Itu semua sebagai bukti dari keinginanNya untuk memberikan penjelasan. Jadi jika ada yang mengatakan tidak tahu setelah adanya penjelasan dari Allah, tidak lain kecuali dia sedang mengikuti hawa nafsunya.
“Dan hendak memberikan petunjuk kepada kalian kepada jejak kehidupan orang-orang sebelum kalian”.
Subhanallah, untuk memperjelas kehendak Allah yang pertama, Allah menunjukkan kepada kita akan jejak orang-orang yang terdahulu, yang jelek harus kita jadikan sebagai ibrah dan peringatan untuk kita jauhi agar kita tidak binasa sebagaimana mereka. Dan yang baik hendaknya kita jadikan sebagai uswah untuk kita teladani agar kita meraih apa yang mereka raih. Sepertiga Al-Qur’an berisikan kisah-kisah nyata. Utamanya kisah para Anbiya. Ibrahim, Musa, Isa, Yusuf, Nuh dan lainya dengan suatu pesan penting dari Allah yaitu “teladani”.
“Dan Allah hendak menerima taubat kalian”.
Mari kita rasakan dan kita hadirkan Allah mengajak bicara kita, bagaimana perasaan kita saat kita mendengar Allah mengatakan kepada kita bahwa Ia hendak menerima taubat kita. Pecah rasanya hati ini dengan segenap kegembiraan. Karena inilah yang menjadi harapan kita. Hari yang paling indah bagi kita adalah hari dimana Allah kabulkan taubat kita! Tentu Ini bagi siapa yang bertaubat. Sedang bagi yang tidak bertaubat, subhanallah, Allah akan mengobatinya dengan musibah yang ditimpakan kepadanya sehingga dia bertaubat lalu Allah terima taubatnya.
“Allah Maha mengetahui lagi Maha kuat dan bijaksana”.
Ini kata kunci penting untuk benar-benar dipahami terlebih dahulu oleh manusia, bahwa perbuatan Allah tidak pernah lepas dari ilmuNya yang luas dan hikmahNya yang kokoh.
Allah SWT berfirman: Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh jauhnya (dari kebenaran). (QS. 4:27)
Subhanallah kembali Allah menegaskan bahwa Allah akan menerima taubat kita, betapa sayangnya Allah kepada kita, maka manfaatkan peluang ini sebaik-baiknya, kita bertaubat kepada Allah sebelum Allah memberikan pelajaran kepada kita, cukuplah pelajaran yang sudah kita baca pada ummat terdahulu. Dan bertaubatlah sebelum pintu taubat itu ditutup. Allah membentangkan tangannya di malam hari untuk menerima taubat hambanya yang bermaksiat di siang hari dan Allah membentangkan tangannya di siang hari untuk menerima taubat hambanya yang bermaksiat di malam hari. Bahkan lebih dari itu semua, orang yang bertaubat akan diangkat derajatnya menjadi kekasih Allah.
“Dan para pengikut syahwat menginginkan kalian melenceng jauh (sesat)”.
Hati hati! Beda keinginan Allah dengan keinginan para pengikut syahwat. Mereka hendak menyeret kita sejauh-jauhnya. Lihatlah Allah, jangan lihat mereka, dengarkan Allah, jangan sekali-kali memberi hati, pandangan dan pendengaran kepada mereka. Mereka bekerja sama dengan Syetan dari bangsa Jin agar menjadi teman mereka di neraka.
Dan Allah SWT berfirman: Allah bendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS. 4:28)”
Ada banyak keringanan bagi kita khususnya ummat Nabi Muhammad, dalam hal taubat misalnya, Allah memberikan kemudahan, yaitu dengan meninggalkan perbuatan dosanya, menyesali perbuatannya, berjanji untuk tidak akan mengulangi, sampai menyelesaikan hak-hak orang lain jika terkait dengan pihak lain. Sedangkan ummatnya Nabi Musa dalam pertaubatannya dari menyembah anak sapi mereka harus membunuh diri mereka. Begitu juga dalam hal ibadah khususnya shalat, dimana Allah jadikan semua bumi ini layak sebagai tempat sujud dan itu tidak terjadi bagi ummat terdahulu.
“Dan manusia dicipta dalam keadaan lemah”.
Ini adalah kondisi kita manusia. Masihkah kita akan bermaksiat kepada Allah yang Maha Kuat?
Jangan coba-coba mendekati jeratan syaetan. Jangan berangggapan diri pasti bisa dan kuat menghadapi godaan demi godaan, jangan merasa aman dari fitnah, apatah lagi godaan perempuan. Ingatlah diri ini lemah. Berlindunglah selalu kepada Allah dzat yang Maha Kuat.