Untuk menuju jiwa yang bersih, manusia harus beribadah kepada Allah secara ikhlas, dengan cara melaksanakan berbagai amalan wajib atau sunnah. Hal ini dilakukan dengan pengertian bahwa manfaatnya bukan untuk Allah, tetapi untuk dirinya sendiri. Banyak orang mengira tatkala ia melakukan satu perintah, semisal shalat atau infak, maka ia menganggap bahwa ibadah tersebut adalah untuk Allah. Maha Suci Allah, dari pengetian seperti itu. Dia adalah Dzat yang tidak memerlukan bantuan siapa pun, atau membutuhkan sesuatu. Dia Maha Kaya lagi Maha Terpuji, tidak butuh kepada makhluk, bahkan makhluklah yang membutuhkan-Nya. Ketika seseorang hendak beramal, lalu mengira bahwa amal itu adalah untuk Allah—sebab Allah membutuhkannya, tentulah manusia akan melakukan ibadahnya sekadarnya saja. Ia akan malas, sebab tabiat manusia itu bakhil, alias pelit. Lanjutkan membaca
Amalan Pembersih Jiwa
Balas