Wara’nya Seorang Tabi’in

Saat-saat bertabur bahagia meliputi diri Sirin di Kota Nabi, ketika ia melangsungkan pernikahan dengan Shafiyah, mantan budak Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu. Delapan belas orang sahabat yang pernah ikut Perang Badar hadir dalam pernikahannya. Kebahagiaan pasangan suami istri ini semakin bertambah ketika kelak Allah menganugerahkan seorang anak kepada mereka. Anak itu mereka namai Muhammad. Muhammad bin Sirin sempat berjumpa dengan tiga puluh orang sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum. Ia telah mengambil banyak ilmu dan hikmah dari mereka. Tidaklah mengherankan jika Muhammad bin Sirin kemudian menjadi seorang ulama yang faqih, berakhlaq mulia dan penuh dengan keteladanan. Lanjutkan membaca