Ubay Bin Ka’ab

  • Sumo

Ubay bin Ka’ab ra. merupakan salah seorang penulis wahyu, dan hafal Alquran. Selama Ubay bin Ka’ab berdekatan dengan Nabi shalallahu alaihi wasallam, ia tidak putus-putusnya mereguk air yang manis dari telaga yang dalam itu. Setelah berpulangnya Rasulullah saw, Ubay bin Ka’ab menepati janjinya dengan tekun dan setia, baik dalam beribadah, dalam keteguhan beragama, maupun keluhuran budi. Disamping itu, tiada henti-hentinya ia menjadi pengawas bagi kaumnya.

Diingatkannya mereka akan masa-masa Rasulullah saw. masih hidup, diperingatkan keteguhan iman mereka, sifat zuhud, perangai, dan budi pekerti mereka. Di antara ucapan-ucapannya yang mengagumkan yang selalu didengungkan kepada sahabat-sahabatnya adalah, “Selagi kita bersama Rasulullah saw., tujuan kita satu. Tetapi setelah ditinggalkan beliau, tujuan kita bermacam-macam. Ada yang ke kiri, ada yang ke kanan.”

Ia selalu berpegang pada takwa dan menetapi zuhud terhadap dunia, hingga tidak dapat terpengaruh dan terpedaya. Karena, ia selalu menilik sesuatu pada akhir kesudahannya. Sebagaimana juga corak hidup manusia, betapa pun ia berenang dalam lautan kesenangan, dan kancah kemewahan, tetapi pasti ia akan menemui maut yang segalanya akan berubah menjadi debu, sedang di hadapannya tiada terlihat, kecuali hasil perbuatannya yang baik atau yang buruk.

Mengenai dunia, Ubay pernah melukiskannya sebagai berikut, “Sesungguhnya makanan manusia itu sendiri, dapat diambil sebagai perumpamaan bagi dunia, biar dikatakannya enak atau tidak, tetapi yang penting ia akhirnya menjadi apa….” Bila Ubay berbicara di depan khalayak ramai, semua leher akan terulur dan semua telinga akan terpasang, disebabkan apabila ia berbicara mengenai agama Allah, tiada seorang pun yang ditakutinya dan tiada udang di balik batu.

Karena kesalehan dan ketakwaannya, Ubay selalu menangis setiap teringat Allah dan hari akhir. Ayat-ayat Alquran, baik yang ia baca atau yang didengarnya, semua menggetarkan hati dan persendiannya. Tetapi, suatu ayat di antara ayat-ayat yang mulia itu, jika dibaca atau terdengar olehnya, akan menyebabkan diliputi oleh rasa duka yang tidak dapat dilukiskan. Ayat itu ialah, “Katakanlah, Ia Kuasa akan mengirim siksa kepada kalian, baik dari atas atau dari bawah kaki kalian, atau membaurkan kalian dalam satu golongan berpecah-pecah, dan ditimpakan-Nya kepada kalian perbuatan kawannya sendiri ….” (Al-An’am: 65).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.