Ujian atau bala’ adalah kenikmatan atau kesusahan yang Allah berikan kepada hamba-Nya untuk mengujinya, apakah dia bersyukur atas ujian nikmat yang diberikan, atau dia bersabar atas kesusahan yang menimpanya. Dan dengan itu Allah akan angkat derajatnya. Ujian atau bala’ berat dan ringannya tergantung kwalitas pribadinya. Karena itu ujian yang paling berat diberikan kepada para nabi. Seorang Sahabat Nabi saw berkata, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi)
Musibah adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang Allah berikan sebagai teguran agar kembali kepada jalan yang benar. Jika ridha Allah akan berikan kepada kebaikan berupa terangkatnya derajat, dan musibah itu terjadi akibat perbuatan pelakunya, Allah Swt berfirman : Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi. (QS. Annisa: 79)
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah menimpa seorang mukmin sebuah musibah, duri atau musibah yang lebih besar dari itu kecuali Allah akan mengangkat derajatnya atau menggugurkan dosanya”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)
Adzab adalah siksaan untuk orang kafir baik di dunia maupun di akhirat. Firman Allah Swt: “Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. As Sajdah:21)