Waspadai Hati Yang Mati

  • Sumo

Saudara-saudari sekalian, Mendengar tanpa hati, akan sulit memahami. Melihat tanpa hati, akan kehilangan kasih dan empati. Membaca tanpa hati, pasti mudah disalah arti. Berbicara tanpa hati, seringkali menyakiti. Menulis tanpa hati, tak nyaman dibaca dan sulit dimengerti. Bekerja tanpa hati, tidak akan teliti. Memimpin tanpa hati, akan mendholimi. Bergaul tanpa hati, cenderung memanipulasi. Beramal tanpa hati, menjadi ingin dipuji dan mengharap balas budi. Makan, minum, bermain, dan bersenang-senang tanpa hati seolah mimpi.Akhirnya, hiduppun tak punya arti, tak punya fungsi karena hati sudah keras dan mati. Ya Rahman, Luruskan hati kami, sinari hati kamiĀ  dengan cahaya hidayahMU yang tidak pernah redup. (@msdrehem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.