Islam sangat menganjurkan silaturrahim. Bahkan, silaturrahim merupakan inti dari ajaran Islam, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Umamah, dia berkata, “Amr bin ‘Abasah as-Sulami berkata,“Aku berkata,“Dengan apa Allah mengutusmu? Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab: “Allah mengutusku dengan silaturrahim, menghancurkan berhala dan agar Allah ditauhidkan, Dia tidak disekutukan dengan sesuatupun.” (HR. Muslim).
Berikut ini beberapa Adab dalam bersilaturahim:
Niat ikhlas, Seseorang yang melakukan silaturahim hendaknya diniatkan untuk mencari Ridho Allah SWT semata. Allah SWT berfirman, ”Padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (Dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.” (QS. Al Lail : 19-20).
Memulai dari keluarga yang terdekat. Silaturrahim dianjurkan dimulai dari keluarga yang terdekat dan terdapat hubungan darah. Rasulullah saw telah mewanti-wanti orang yang suka memutus hubungan keluarga. Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya rahmat itu tidak diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seorang pemutus keluarga.” (HR. Bukhari). Dalam riwayat lain Rasulullah saw bersabda, ”Tidak masuk surga orang yang memutus keluarga.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Menyambung hubungan dengan orang yang memutuskannya. Rasulullah saw, menganjurkan agar setiap Muslim tetap berupaya menyambung tali silaturrahim dengan karib kerabat, walaupun mereka selalu berusaha memutusnya.
Membawa sedekah saat silaturahim. Sedekah merupakan pintu silaturrahim dan persaudaraan. Rasulullah saw menganjurkan agar memberi sedekah kepada yang lain, termasuk orang yang membenci kita. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw bersabda, ”sebaik-baiknya sedekah adalah sedekah yang diberikan kepada karib kerabat yang benci.”(HR.Hakim).
Orang yang lebih muda sebaiknya mendatangi yang lebih tua, begitu juga seorang Muslim mendatangi yang lebih alim dan bertakwa.
Menjaga etika saat silaturrahim, yang diantaranya :
- Mengucapkan dan mendahulukan ucapan salam
- Berbicara yang baik, jujur dan menyenangkan,
- Buat kesan yang baik, hangat penuh keakraban,
- Menutup dan manjaga aurat khususnya dengan yang bukan mahramnya
- Berbicara hal-hal yang baik dan bermanfaat
- Membawa oleh-oleh / buah tangan bagi yang dikunjungi meskipun tidak harus mahal,
- Membantu keluarga atau saudara yang membutuhkan
- Tidak berlebih-lebihan dalam berpenampilan, menghindari sikap pamer yang dapat membuat orang merasa terganggu dan berburuk sangka kepadanya
- Menjaga adab-adab safar dan tidak menginggalkan kewajiban-kewajiban utama seperti sholat lima waktu
- Berikanlah kesan yang positif dan hangat yang akan selalu dikenang