Berikut ini beberapa panduan menuju amal yang ikhlas: Ucapkan dalam hati keinginan untuk mendapatkan semua bentuk kebaikan dari Allah swt atas amal atau perbuatan baik yang akan atau sedang atau telah dilakukan. Perbanyak ucapan hati ini dalam semua aktifitas keseharian. Itulah kiat terbaik untuk mewujudkan kepribadian ikhlas. Perbanyak amal rahasia. Yaitu amal yang dikerjakan dengan niat yang ikhlas, tidak diketahui oleh orang lain, tidak disampaikan kepada orang lain, dijaga kerahasiaannya sampai kapanpun
Kemudian jangan lupa membaca Do’a Perlindungan dari Syirik: “Ya Allah, Sesungguhnya kami memohon perlindungan kepadaMu dari bahwa kami berbuat Syirik sedang kami mengetahui bahwa itu Syirik; dan kami memohon ampunanMu dari Syirik yang kami tidak ketahui/kami tidak sadari (riya’)”.
Juga bacalah do’a setiap kali dipuji oleh orang lain: “Ya Allah, Engkau lebih mengetahui diriku daripada diriku sendiri; dan aku lebih mengetahui diriku daripada mereka. Ya Allah, Jadikanlah aku lebih baik dari sangkaan mereka; Ampunilah aku pada dosa dosaku yang mereka tidak ketahui; dan janganlah Engkau menghukum aku atas apa yang mereka katakan (pujian mereka kepadaku)”.
Jalinlah persahabatan akrab dengan orang orang yang ikhlas. Karena sahabat itu sangat besar pengaruhnya terhadap diri kita. Membayangkan pahala yang kita dapatkan, berdasarkan penjelasan Al-Qur’an atau Hadits Sahih. Ini adalah bentuk pembenaran terhadap janji dan jaminan Allah dan RasulNya -Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam-. Kemudian pilihlah amal yang afdhal, yaitu amal yang lebih banyak pahalanya, berdasarkan hadits yang sahih. Ini juga wujud pembenaran terhadap janji dan jaminan Allah dan RasulNya -Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam-. Jangan membicarakan amal amal yang akan atau sedang atau yang telah dilakukan, termasuk di media sosial, kecuali terpaksa, untuk tujuan motivasi, pendidikan atau pertanggung-jawaban. Itu pun mesti dibarengi dengan pembaruan niat ikhlas di hati.
Terus gelorakan rasa cinta kepada amal yang akan, sedang dan telah dilakukankan. Cinta amal itu menguatkan untuk ikhlas, semakin ikhlas dan menikmati keikhlasan.Tidak meninggalkan amal karena takut riya’. Karena meninggalkan amal karena takut riya’ itu adalah keraguan yang dibisikkan oleh syetan. Ini mesti dikalahkan dengan tetap melakukan amal dengan niat ikhlas dan jangan takut dinilai riya’ oleh orang lain. Sangkaan buruk orang lain atas amal IKHLAS yang kita lakukan, itu adalah tambahan pahala yang luar biasa bagi kita (masdrehem)