Agar Rumah Tangga Harmonis

  • Sumo

Adannya problem atau masalah dalam rumah tangga adalah sebuah keniscayaan. Berat dan ringgannya berbeda-beda satu keluarga dengan keluarga yang lain. Sekecil apapun problem yang ada, bisa semakin besar jika tidak diselesaikan dengan tepat. Dan sebesar apapun masalah bisa diselesaikan dengan mudah jika diusahakan dengan sungguh-sungguh. Problem keluarga bisa berawal dari perbedaan karakter  suami dan istri,dan bisa juga disebabkan belum selesainya masa adaptasi dengan perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam keluarga.

Sesungguhnya perbedaan itu tidak selalu menjadi masalah, perbedaan justru bisa menjadi kekuatan jika dikelola dengan baik dan benar oleh suami dan isteri. Berikut beberapa tahapan yang bisa dicoba untuk menjadikan keluarga lebih harmonis dan perbedaan berbuah manis.

Pertama, Saling Mengenal (Ta’aruf)

Suami harus mengenali istrinya dan istri harus mengenali suaminya. Suami memperkenalkan dirinya dan istri memperkenalkan dirinya. Apa yang perlu dikenali dan dikenalkan? Semua hal yang akan menjadi penyebab hadirnya keharmonisan suami dan isteri dan semua hal yang akan mengganggu keharmonisan. Hal-hal  itu bisa berupa karakter, tabiat, kebiasaan, latar belakang keluarga, makanan, perkara yang membuat marah, perkara yang membuat senang dan sebagainya.

Saling mengenal bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bisa dengan pengamatan atau dengan bertanya langsung dan menyampaikannya langsung. Saling mengenal itu memerlukan proses yang lama dan bertahap. Tidak bisa sekaligus dan tidak bisa formal dan resmi.

Setiap kejadian bisa menjadi sarana untuk mengenali pasangan. Sebagai contoh: Suami atau isteri marah. Kenali apa yang membuatnya marah, tidak mungkin seseorang marah tanpa sebab, setelah dikenali penyebab kemarahan, maka hindari dan jangan melakukan sesuatu yang membuat marah. Karena menghindari sesuatu yang menjadi penyebab marah itu lebih mudah daripada melarangnya untuk tidak marah. Mengubah sikap sendiri lebih mudah daripada mengubah sikap orang lain agar sesuai dengan yang kita harapkan. Ibarat mengambil jalan pinggir di jalan raya lebih selamat daripada menyuruh sopir ugal-ugalan untuk tertib lalu lintas. Sebaliknya juga kenali apa saja yang membuat suami atau isteri senang. Kemudian berikanlah hal itu kepadanya.

Saling mengenal itu sangat penting sekali dilakukan,karena hal itulah yang menjadi kata kunci kebaikan keluarga. Saling mengenal harus dilakukan karena manusia itu berbeda-beda, baik berbeda jenis kelamin, berbeda suku dan bangsa serta berbeda dalam hal-hal lain agar, manusia saling mengenal. Allah swt berfirman: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (QS. Al Hujurat:13)

Kedua, Saling Memahami (Tafahum)

Saling memahami itu penting sekali sebagai cara menghindari benturan yang mengakibatkan masalah besar. Saling memahami penting sekali untuk membuat perbedaan menjadi indah dan menyenangkan. Saling memahami adalah buah dari poin pertama, yaitu taaruf. Semakin baik taarufnya maka akan semakin baik sikap saling memahaminya.

Sebagai sebuah ilustrasi atau gambaran. Fenomena orang berkendara di jalan raya atau di jalan kampung. Ada yang berjalan berlawanan arah dan ada yang berjalan satu arah. berjalan berlawanan arah tidak menjadikan saling bertabrakan, karena saling memahami posisi masing-masing. Berjalan satu arah tidak menjamin terhindarnya dari kecelakaan, karena kesalah fahaman sehingga terjadi serempetan atau tabrakan. Kata kunci tidak terjadinya kecelakaan di jalan raya adalah sikap saling memahami.

Demikian juga dalam berkeluarga. Sikap saling memahami menjadi kata kunci terhindarnya benturan dan perselisihan. Berbeda itu bukan masalah selama masing-masing orang bisa saling memahami. Karena saling memahami, perbedaan menjadi kekuatan dan persatuan. Ibarat mur dan baut. Dua benda berbeda sifat dan karakter, tetapi ketika keduanya mau bersatu maka dia bisa mengikat dan menjepit beda lain dengan kuat.

Ketiga, Saling Membantu.

Setelah suami dan istri saling mengenal, maka keduanya saling memahami, kemudian saling membantu. Karena masing-masing saling memahami kekuatan dan kelemahannya, maka timbul keinginan saling membantu. Misalnya, jika istri telah mengetahui bahwa suami marah jika istri terlambat, maka istri membantu suami untuk tidak marah, caranya dengan tidak terlambat. Jika suami mengetahui dan memahami bahwa istri tidak kuat mengangkat beras 25 kg, maka suami membantunya untuk mengangkatnya dan seterusnya. Seperti pepatah :” berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing”.

Keempat, Saling Menanggung Beban.

Inilah sikap tertinggi yang harus dimiliki suami dan istri. Sikap ini yang membuat orang tidak terbawa emosi dalam mensikapi sesuatu. Sikapnya didasari pada akal sehat. Sikap siap menanggung derita tapi tidak marah. Sebagai contoh:” marahnya suami sudah tidak lagi dianggap sebagai marah yang menyesakkan hati. Karena dia faham bahwa memang begitulah suaminya. Tidak bisa diubah. Sehingga mensikapi marah suami laksana mensikapi hujan dimusim penghujan. Turun hujan di musim hujan itu biasa saja. Tidak perlu marah. Maka untuk bisa saling menanggung beban atas kekurangan orang lain yang diperlukan adalah kesabaran. Allah memberi keutamaan bagi orang yang bersabar, Allah swt berfirman: Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran:146)

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah:153)

Allah swt akan memberi cintaNya kepada orang yang bersabar. Jika kita sangat senang mendapat cinta manusia, seyogyanya cinta Allah lebih menyenangkan. Allah akan membersamai orang yang bersabar dan akan memberinya bantuan. Jika kita senang dengan bantuan dan pendampingan dari manusia, tentu kita akan lebih senang jika itu semua didapatkan dari Allah swt (as)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.