Saudaraku, Islam tidak memerintahkan kita untuk tinggal di masjid sepanjang hari untuk membaca Al-Quran atau begadang sepanjang malam untuk dzukir dan berdoa demi menambah koleksi amal shaleh. Sebaliknya, dengan melakukan ibadah yang benar dan menjalani hari dengan normal tanpa melakukan penindasan pada fisik, perasaan dan fikiran orang lain, adalah cara untuk tak mengalami defisit pahala, akibat penambahan dosa. Bahkan dengan rutinitas hidup yang mubah seperti biasa asal diniatkan karena Allah, maka pada hakikatnya kita sedang menabung atau menimbun saldo pahala.
Apa saja kiat praktis bagi seorang Muslim untuk mencegah defisit amal sholeh?
Menguatkan Niat. Hendaknya seluruh aktifitas dan rutinitas yang dihalalkan syariat, bahkan diamnya kita, harus benar benar dilakukan karena Allah saja, tak ada unsur riya’ (ingin dilihat orang lain) atau hasad (ingin melebihi orang lain), agar semua aktifitas dan rutinitas (walaupun bukan ritual) bernilai ibadah yang berpahala.
Tindakan Pelayanan dan Kebaikan (khidmah). Setiap tindakan seseorang dalam wujud “memberi” dalam bentuk yang beragam, seperti ; sedekah harta, sedekah waktu, dukungan emosional, sharing pengetahuan, hingga memberi minum hewan kehausan, membersihkan duri di jalan, tersenyum dll., semuanya termasuk dalam payung besar penambahan saldo pahala demi menghindari defisit amal shaleh
Pandai bersyukur dan berterima kasih Mengubah tindakan yang diperbolehkan (mubah) menjadi amal sholeh dapat dilakukan dengan cara sederhana, seperti mengucapkan rasa syukur sebelum dan sesudah menikmati makanan lezat, mengenakan pakaian yang nyaman, atau menikmati pemandangan yang indah, dan lainnya. Tindakan-tindakan tersebut menjadi ibadah, yang tidak hanya menghalau defisit amal shaleh, tapi rasa syukur setiap hari dapat meningkatkan kebahagiaan.
Menyibukkan Hati dengan Bahagia Berdzikir Dan Bersemangat Menuntut Ilmu. Setiap kali kita berkonsentrasi menjaga hati untuk selalu sibuk mengingat Allah atau mempelajari ilmu Islam lebih mendalam, maka sebenarnya itu merupakan aktifitas menimbun dan menghalau defisit amal shaleh, yang juga membantu menguatkan hubungan spiritual kita dengan Allah.
Perlu diingat bahwa dzikir dapat dilakukan dalam bahasa apapun. Frasa pendek dalam bahasa Arab yang mudah dihafal, yang diajarkan Nabi Muhammad Saw, pada kita adalah Allahu Akbar (Allah Maha Besar ) atau SubhanAllah (Maha Suci Allah) atau Alhamdulillah (Semua Pujian Hanya Untuk Allah).
Menjadikan Rutinas Manusiawi Sebagai Ibadah. Cara ampuh lainnya untuk mengubah yang mubah menjadi timbunan amal shaleh sehingga terhindar dari defisit pahala adalah : mengupayakan saat melakukan tugas rutin seperti memasak, membersihkan, atau mengemudi, dengan diringi mendengarkan ceramah agama atau murattal, sebagai sesuatu yang kita niatkan mencari kedekatan dan ridlo- Nya
Ya Rahman, jadikan kami hamba yang selalu dekat denganMU dan selalu berniat ikhlas karenaMU dalam semua rutinitas hidup kami, sehingga kami terjauh dari dosa dan semua aktifitas kami ternilai sebagai amal sholeh di sisiMU.. (@msdrehem)