Bersiap untuk wafat berarti mempersiapkan bekal untuk keselamatan di akhirat kelak. Bekal kematian ialah amal shaleh. Yaitu Amal yang diutamakan kualitasnya sebelum kuantitasnya. Amal yang dipentingkan efektifitasnya sebelum pengorbanannya. Kualitas dan efektifitas amal bersatu pada “ampunan” Allah dan “maaf” dari sesama manusia. Wafat dalam keadaan diampuni oleh Allah dan dimaafkan oleh sesama manusia, itulah wafat yang membahagiakan. Itulah hasil dari amal yang berkualitas dan ibadah yang efektif. Perjuangan untuk mendapatkan ampunan Allah adalah perjuangan istiqamah dalam pendakian taqwa tiada henti. Sedang perjuangan untuk mendapatkan maaf dari sesama manusia adalah perjuangan istiqamah dalam pendakian akhlak mulia setiap saat. Memang jiwa kita masih belum bersih. Oleh karenanya kita berjuang terus mensucikan diri untuk bahagia saat kita wafat dipanggil oleh-NYA. (Ustadz Muhammad Shaleh Drehem, Ketua IKADI Jawa Timur)