Saudaraku, Ayah itu teladan kepahlawanan serta keperkasaan seorang laki laki bagi putra putranya dan bukti cinta sejati bagi putri putrinya. Ayah, pemimpin yang dengan sepenuh kasih akan bertanggung jawab pada anak dan isterinya. Ayah, selalu menjaga kesucian nafkah yang ia bawa pulang ke rumah.Ayah, selalu menekankan kecerdasan dalam bersikap dan mencontohkan kebijaksanaan kepada kita. •Ayah, selalu meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Bahkan ketiadaan waktu adalah waktu yang senyatanya untuk anak anaknya.
Ayah, sahabat terbaik dan teman bermain paling menyenangkan. Ayah, memiliki tatap mata dengan pancaran cinta dan pancaran berbagi semangat kepada putera puterinya. Ayah pula yang memiliki tatapan penuh selidik atas kenyaman dan keamanan anak anaknya. Ayahlah yang selalu mengobatkan disaat sakit, dan memaksakan kesehatan bagi anak anaknya. Ayah juga yang membuat anak anaknya tidak telanjang kedinginan karena beliau yang membuatnya berbaju dan bersepatu. Ayahlah yang membuat anak anaknya lelap tidur di pembaringan dengan nyaman.
Ayahlah yang tangannya hampir mati rasa menghalau setiap kebodohan dengan pembiayaan pendidikan tanpa batas dan tanpa usai bagi anak anaknya.Ayah yang menyulap tak ada menjadi ada, dan yang tak bisa menjadi bisa. Ayah, yang setiap lelah dan tetesan keringatnya menjadi paling mulia karena lelah keringat itu akan hilang bila melihat keceriaan dan kesejahteraan anak anaknya. Ayah yang penghasilannya paling barokah karena bisa merubah sengsara anak anaknya menjadi tawa, dan menghapus lemah anak anaknya menjadi sumringah. Ayah… hanya kepada para ayah disabdakan bahwa pahala syahid adalah hak mereka jika meninggal disaat mencari nafkah. Ayah, maafkan aku yang sering salah memahami ketegasan dan setiap amarah.