Pernikahan dalam Islam adalah merupakan bagian dari ibadah. Oleh karenanya semua hal yang terkait dengan pernikahan ini sudah ada panduannya dalam agama Islam. Termasuk dalam hal bagaimana cara untuk mengenal pasangan sebelum sepakat untuk melangkah memasuki gerbang pernikahan. Proses saling mengenal dalam agama Islam dikenal dengan nama ta’aruf. Ta’aruf berbeda dengan pacaran.
Hal penting yang seyogyanya anda ketahui sebagai seorang muslim adalah bahwa tidak ada pacaran dalam Islam, berikut beberapa alasannya :
Pertama: Dalam pacaran, banyak perbuatan pasangan yang berpacaran sangat bertentangan dengan ajaran islam, bahkan kebanyakannya adalah dosa besar, walaupun ada yang memberinya embel-embel “Pacaran Islami” atau “Pacaran Sehat”. Karena biasanya dalam pacaran ini, setidaknya atau minimalnya anda akan melakukan hal-hal berikut:
Bebas pandang memandang. Ini bertentangan dengan perintah Allah dalam Al-Quran:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ الله خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS An-Nur: 30).
Saling sentuh menyentuh baik diiringi syahwat ataupun tidak (termasuk ciuman dan pegang pegangan). Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda dalam sebuat hadits :
لَأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ [رواه الطبراني والبيهقي، ورجال الطبراني ثقات رجال الصحيح].
Dari Abu ‘Ala menceritakan padaku Ma’qil bin Yasar (diriwayatkan), ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya” (HR. ath-Thabrani dalam al-Mu‘jam al-Kabir 20: 212)
Berkomunikasi dengan ucapan lemah lembut dan nada sayang-sayangan yang dilarang dalam islam, karena mendatangkan niat buruk dari lawan bicara. Ini telah dilarang oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya:
فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ
Artinya: “Maka janganlah kalian tunduk (lemah) dalam pembicaraan sehingga menimbulkan keinginan pada orang-orang yang dihatinya ada penyakit… ” (Q.S. Al Ahzab 32).
Kedua : Pacaran adalah sarana untuk melakukan perbuatan zina dan keji. Kebanyakan muda mudi kita terjerumus dalam zina dan pergaulan bebas dari praktek pacaran ini. Padahal Allah ta’ala berfirman: “Janganlah kalian mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. ” (QS Al-Isra; 32). (aca)