Islam mengajarkan agar manusia selalu bertaqwa dengan melaksanakan perintah Allah subhanahu wata’ala dan meninggalkan larangan Allah subhanahu wata’ala. Tetapi kemudian dia masih berbuat dosa karena kelemahannya, maka Allah memberikan jalan-jalan penghapus dosa dari mulai istighfar sampai kepada taubat nasuha. Rasulullah shalallahu alaihi wassallam bersabda : “Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pembuat dosa adalah mereka yang bertaubat”. (HR.Tirmidzi).
Sebagaimana orang yang senang berbuat kebaikan karena dorongan untuk memperoleh pahala dan balasan. Ada pula sebagian orang cenderung berbuat dosa, hal tersebut kerena beberapa sebab. Kenapa orang muslim itu, yang seharusnya menjauhi dosa, ternyata terjerumus dalam lumpur dosa. Sebab-sebab manusia cenderung berbuat dosa diantaranya
Karena lupa kepada Allah. Karena lupa Allah maha Melihat dan Menyaksikan membuat seseorang merasa tidak terdapat penghalang dalam dirinya untuk terdorong melakukan perbuatan dosa demi meraih kesenangan sesaat. Maka dari itu, kalau dia sadar Allah swt memperhatikannya, niscaya dia akan malu melakukannya karena merasa diperhatikan Allah swt. Itulah sebab kenapa orang cenderung bersembunyi ketika melakukan maksiat. Allah swt mengingatkan, jangan lupa kepada Allah swt, nanti kamu dihukum terhadap dirimu sendiri (QS. Al Hasyr:19).
Karena lupa bahwa Allah yang telah mengkaruniai segala sesuatu kepadanya, Seharusnya manusia berterima kasih melalui ketaatan-ketaatan yang dilakukan untuk-Nya, ternyata justru ditinggalkan bahkan tidak jarang malah melanggar larangan-Nya. Hal itu seperti pernah disebutkan oleh Nabi Zakaria kepada Bani Israil; Bagaimana kalau kalian mempunyai budak atau pegawai yang kalian penuhi segala kebutuhannya ternyata dia menyeleweng dan bekerja untuk orang lain. Tentu hal itu tidak wajar dan tidak pantas serta layak diskors atau dihukum. Nikmat yang diberikan Allah swt kepada hamba-Nya tidak terhitung banyaknya (QS.Ibrahim:34).
Karena lupa kalau Allah itu selain Maha Pengasih juga keras siksaan-Nya. Orang yang berbuat dosa ketika diingatkan agar berhenti dari maksiatnya serta merta di menjawab Allah swt itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tapi dia masih terus bermaksiat ria. Padahal selain memiliki sifat tersebut Allah juga memiliki sifat Maha Keras azabnya (QS.Al Maidah:98).
Bahwa setiap perbuatan manusia ada catatan yang ditulis oleh malaikat Catatan malaikat sebagai bukti seluruh perbuatan manusia baik buruknya (QS Qaf: 17-18) Tidak ada satupun perbuatan kita yang terlepas dari perhatian mereka. Bahkan dihari akhirat kelak sekuruh anggota tubuhnya akan bersaksi; lidah, tangan, kaki dll (QS Annur: 4).