Setiap manusia akan mendapatkan buah dan hasil dari perbuatannya. Jika dia berbuat baik, dia akan mendapatkan balasan kebaikan. Jika dia berbuat buruk, maka dia akan mendapatkan balasan keburukan pula. Dan apa yang terjadi pada diri manusia sangat dipengaruhi oleh prasangkanya kepada Allah. Jika dia berprasangka baik kepada Allah maka dia akan mendapatkan kebaikan,dan sebaliknya jika dia berprasangka buruk,maka keburukan pula yang akan dia dapatkan.
Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (HR. Bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)
Karena itu marilah kita selalu berprasangka baik kepada Allah setiap waktu, sampai Allah mengambil nyawa kita. Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa ia pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat tiga hari sebelum wafatnya beliau,
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ
“Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnuzhan kepada Allah.” (HR. Muslim, no. 2877).
Hindari menyandarkan keburukan yang kita terima kepada Allah. Karena Allah tidak berbuat dzalim pada hambaNya. Jika ada pendosa dan pezina hidupnya tidak baik, maka jangan berprasangka bahwa Allah jahat kepadanya. Berburuk sangka kepada Allah itu terlarang. Allah berfirman:
وَيُعَذِّبَ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْمُشْرِكِينَ وَٱلْمُشْرِكَٰتِ ٱلظَّآنِّينَ بِٱللَّهِ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ ۚ عَلَيْهِمْ دَآئِرَةُ ٱلسَّوْءِ ۖ وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا
Artinya: Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali. (QS. Al Fath:6)